SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memberikan sosialisasi dan pendidikan politik bagi perwakilan kaum perempuan untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
“Sudah dua lokasi kita adakan sosialisasi dan pendidikan politik kepada kaum ‘emak-emak’ atau perempuan di Kecamatan Kinali dan Kecamatan Ranah Batahan,” kata Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Masyarakat Badan Kesbangpol Pasaman Barat Rosidi di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya sosialisasi terhadap kaum perempuan itu akan terus dilakukan karena satu pendukung demokrasi yang sangat potensial adalah keterlibatan kaum perempuan dalam kancah politik.
“Direncanakan dalam waktu dekat akan ada lagi sosialisasi pendidikan politik terhadap perempuan termasuk kepada para pemilih pemula,” sebutnya.
Menurutnya sosialisasi itu diberikan agar kaum perempuan dapat memahami pentingnya peran mereka dalam perjalanan bangsa ini.
Selain memberikan kesadaran ikut berpartisipasi saat pemilu juga diharapkan dapat ikut mengawasi tahapan sampai pelaksanaan pemilu nantinya.
“Dalam sosialisasi juga kita bersama KPU dan Bawaslu Pasaman Barat sehingga pendidikan yang diberikan sampai dan dipahami oleh kaum perempuan,” katanya.
Ia menyebutkan sudah saatnya penguatan hak politik dan pendidikan politik bagi perempuan diutamakan sehingga dalam kancah politik itu perempuan mempunyai peran dalam mengembangkan demokrasi dan cerdas dalam menentukan sikap politiknya.
“Melalui pendidikan politik, diharapkan dapat menjadi sarana bagi terwujudnya masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai persoalan politik serta memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara,” jelasnya.
Pendidikan politik, katanya, diperlukan bukan saja bagi para pemilih yang kurang atau belum memiliki pemahaman tentang persoalan politik, melainkan juga bagi para pemilih yang sudah memiliki pengetahuan tentang persoalan politik.
Ia menilai selain jumlahnya yang lebih banyak, perempuan juga memiliki kekuatan untuk mengajak atau mengampanyekan pilihan sehingga potensi itu harus digarap secara serius menjelang Pemilu 2024.
“Sebagai pemilih potensial, arah referensi politik perempuan juga akan memengaruhi elektabilitas partai. Seperti banyak orang mengatakan bahwa kita melihat “the power of emak-emak”. Pada saat bersamaan mereka juga mempunyai kekuatan untuk mengampanyekan pilihannya agar bisa didukung oleh teman-temannya dan masyarakat,” ujarnya. (rdr/ant)