SIMPANG EMPAT, RADARSUMBAR.COM – Direktur Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Eko Prasetyanto Purnomo Putro meminta wali nagari atau kepala desa meningkatkan kemampuan dalam upaya pelayanan masyarakat.
Ia mengatakan, perangkat nagari harus bangga dengan wilayah yang dipimpin sehingga apapun yang dilakukan bisa maksimal.
“Kami akan terus memberikan dukungan di pemerintahan nagari dengan pembinaan terutama nagari yang baru dimekarkan,” katanya, Senin (10/7/2023) di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar).
Menurutnya, pemekaran nagari di Pasbar dari 19 nagari menjadi 90 nagari perlu kekuatan yang ekstra.
“Upaya kerja keras untuk kemajuan nagari ini perlu ditingkatkan. Karena semua pihak selalu berupaya untuk mewujudkan nagari atau desa yang mandiri dan bagaimana nagari ini memiliki pendapatan asli nagari,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Pasbar, Risnawanto mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan anggota DPR RI khususnya yang datang pada hari itu untuk melakukan kunjungan kerja ke Pasbar.
“Sama-sama kita ketahui bahwa pada tahun 2022 lalu pemerintah nagari kira telah disetujui oleh pemerintah pusat dari 19 nagari menjadi 90 nagari. Upaya itu telah dilakukan sejak 2017 lalu,” katanya.
Keberhasilan pemekaran itu, katanya, berkat kerjasama yang baik pemerintah pusat dan anggota DPR RI.
“Sehingga upaya kami untuk mendekat pelayanan kepada masyarakat semakin terwujud,” katanya.
Ia mengatakan, untuk proses pembentukan Bamus di Pasbar saat ini sudah 65 Bamus yang telah dilantik. Sehingga kelengkapan administrasi di nagari sudah mulai dilakukan.
“Untuk itu, kami berharap agar seluruh nagari hasil penataan mendapatkan dana desa di tahun 2024. Program dan sasaran kegiatan APBN dapat dialokasikan untuk Pasaman Barat baik kegiatan pembangunan maupun pemberdayaan,” katanya.
Selain itu, anggota DPR RI, Rezka Oktoberia menjelaskan jika kunjungan kerja itu adalah untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi terkait 71 nagari pemekaran di Pasaman Barat.
“Karena percepatan pembangunan di nagari itu dinilai sangat penting,” katanya.
Ia menilai perjuangan pemekaran nagari ini sudah bertahun-tahun. Perjuangan tokoh tokoh terdahulu, bukan kerja satu dua orang hingga pemekaran nagari ini berhasil.
“Perjuangan ini jangan disia-siakan. Kita harus maksimalkan perjuangan ini. Karena perjuangan ini bukan satu dua orang. Perjuangan maksimal harus kita lakukan. Tentu dengan harapan di tahun 2024 jangan sampai anggaran nagari dari pemerintah pusat minim,” tuturnya. (rdr/ant)