SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mencatat 400 rumah dan 40 hektare lahan pertanian sawah terdampak banjir yang terjadi pada Jumat (14/7/2023).
“Data itu berdasarkan data yang dihimpun hingga saat ini. Petugas masih terus mendata kerusakan yang terjadi akibat banjir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat, Minggu.
Ia mengatakan rumah yang terdampak di Nagari Aia Gadang Barat, Kecamatan Pasaman sebanyak 350 unit dan di kenagarian Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau 50 unit.
“Saat ini kondisi banjir di lokasi itu sudah surut dan warga masih membersihkan rumah masing-masing dari kotoran banjir,” katanya.
Pihaknya juga telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban terdampak banjir di Talamau dan Kecamatan Pasaman.
“Kita telah mendistribusikan air bersih di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman. Kemudian juga menyerahkan sembako mulai dari beras, ikan kaleng, gula pasir, mi instan, roti, dan makanan siap saji lainnya,” katanya.
Ia mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan dengan banjir susulan karena cuaca saat ini masih sering hujan lebat.
Ia mengatakan warga yang berdomisili di tepi sungai agar memperhatikan anak dan sanak saudara yang masih kecil.
“Perhatian anak-anak kita jangan biarkan bermain dekat sungai serta jangan biarkan mandi-mandi di sungai karena rawan air besar datang secara tiba-tiba,” katanya.
Ia menambahkan Pasaman Barat merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana di Sumbar terutama banjir dan longsor.
“Jika hujan lebat dalam waktu beberapa jam saja air langsung naik dan merendam rumah warga. Kita perlu waspada,” katanya.
Ada sekitar lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat.
Lima aliran sungai yang rawan banjir itu, yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan Sungai Anak Air Haji.
“Setiap hujan lebat biasanya air sungai itu selalu meluap dan menggenangi rumah warga sekitar,” katanya. (rdr/ant)