“Kita memfasilitasi petani ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, Sumatera Utara yang menyediakan bibit sawit unggul bersertifikat dengan harga yang terjangkau,” sebutnya.
Menurutnya petani harus berani mengubah pola cara bertaninya jika ingin hasilnya memuaskan. Jika bibit jelek tentu hasilnya juga sedikit dan penghasilan juga pas-pasan.
Ia menyebutkan kelemahan petani dalam memilih bibit adalah ketidakmampuan dari segi modal, mendapatkan bibit unggul yang susah dan pengetahuan petani yang rendah.
Saat ini luas perkebunan sawit di Pasaman Barat mencapai 185.324 hektare (termasuk perusahaan perkebunan) dengan produksi 2,9 juta ton per tahun.
“Untuk luas perkebunan perusahaan mencapai 63.186 hektare sedangkan perkebunan rakyat 122.138 hektare,” katanya. (rdr/ant)