Penyebab Kebakaran Sejumlah Ruko di Pasbar Diselidiki Polisi

Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki saat turun langsung memadamkan api pada kebakaran lima petak rumah ruko di ibu kota kabupaten Simpang Empat, Minggu (3/9) malam. (Antara/HO-Polres Pasaman Barat).

SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran hebat yang menghanguskan lima rumah ruko (ruko) dipusat ibu kota kabupaten itu, Minggu (3/9/2023) malam.

“Masih penyelidikan mengumpulkan keterangan saksi dan olah tempat kejadian peristiwa saat ini,” kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Senin.

Pihaknya juga belum mengetahui berapa kerugian materil akibat kebakaran itu karena ada lima ruko besar yang terbakar, salah satunya Apotek Sejati yang merupakan apotek terbesar di Simpang Empat.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Kita sudah memasang garis polisi dan menurunkan tim investigasi dari tim Inafis Satuan Reskrim untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran,” jelasnya.

Menurutnya kebakaran yang menghanguskan lima ruko itu tepatnya di dekat Bundaran Simpang Empat Nagari (desa) Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman Pasaman Barat. Peristiwa terjadi pada Minggu (3/9/2023) sekitar pukul 18.45 WIB.

Satu unit mobil Air Water Canon (AWC) Polres Pasaman Barat dan empat unit mobil pemadam kebakaran Pemkab setempat dikerahkan untuk memadamkan api.

“Sata bersama anggota turun langsung ke lokasi untuk memadamkan api, bersama petugas pemadam kebakaran, personel TNI Koramil 02/Simpang Empat, Satuan Brimob Batalyon B Pelopor, Sat Pol PP Pasaman Barat dan masyarakat setempat,” katanya.

“Api mulai membesar dari salah satu ruko, sehingga cepat menjalar ke ruko lainnya. Mendapat laporan adanya peristiwa kebakaran, pihaknya bersama personel Polres Pasaman Barat langsung turun ke lokasi untuk membantu memadamkan api dan mengatur arus lalu lintas sekitar lokasi,” ucapnya.

Ia menjelaskan petugas gabungan sempat kesulitan untuk melakukan pemadaman api. Selain bangunan semi permanen dan toko berisi bahan yang mudah terbakar kesulitan lainnya adalah banyaknya masyarakat yang menyaksikan secara langsung di dekat lokasi sehingga menutup badan jalan dan memperlambat akses keluar masuk mobil pemadam kebakaran.

“Berkat kesigapan dan kerjasama petugas gabungan serta dibantu oleh masyarakat setempat, dalam waktu tiga jam api dapat dipadamkan,” terangnya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada kebakaran. Diantaranya pengecekan instalasi listrik secara berkala, peralatan elektronik yang tersambung arus listrik berfungsi dengan baik dan terawat.

Serta memasang sistem alarm kebakaran yang berfungsi dengan baik di rumah ataupun di toko dan periksa secara berkala agar tetap beroperasi dengan baik. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version