Namun, semua pihak juga harus memikirkan bagaimana keindahan, ketertiban dan kebersihan tetap terjaga.
“Masyarakat yang berjualan itu tidak kami larang. Namun, kami atur bagaimana mereka bisa menjaga kebersihan, menjaga lingkungan tetap indah dengan tidak menginjak rumput dan mematikan bunga di taman,” katanya.
Pihaknya telah melakukan pendekatan dengan baik kepada pedagang-pedagang itu tentang bagaimana gerobak berdagang mereka terlihat indah dan rapi.
Selain menyediakan wifi gratis, di pusat kuliner itu juga akan dilengkapi lampu penerang sehingga saat malam hari lokasinya terang dan membuat pengunjung betah dan nyaman.
“Fasilitas akan kami lengkapi sehingga pusat kuliner menjadi hidup dan para pedagang mendapatkan penghasilan yang layak,” tuturnya.
Saat ini di pusat kuliner itu sudah ada puluhan pedagang yang berjualan seperti sate, minuman, nasi goreng, serta beragam makanan dan minuman. (rdr/ant)