“Agar lebih merata, Dinas Ketahanan Pangan menjual di beberapa nagari atau desa. Termasuk saat ini kita tengah berkoordinasi untuk mencarikan solusi guna menekan harga cabe yang naik dua kali lipat dari biasanya,” katanya.
Ia menduga naiknya harga pangan itu karena dampak cuaca buruk dan gagal panen para petani sehingga terhalangnya distribusi dari daerah pemasok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Ekadiana Oktavia mengatakan pihaknya telah menjadwalkan untuk operasi pasar murah ini ke sejumlah daerah sejak bukan Oktober lalu.
“Hal ini sudah kita lakukan sejak tanggal 5 Oktober lalu dan untuk sementara dijadwal yang sudah kita tetapkan akan berlangsung hingga tanggal 24 November 2023 mendatang,” sebutnya.
Ia menyebutkan belum semua daerah sanggup dijangkau oleh program ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada.
“Di satu titik kita menyiapkan beras ada sebanyak 5 ton, gula 400 kilogram, minyak goreng 100 liter, dan telur ayam 50 tray,” katanya. (rdr/ant)