Ia menjelaskan, program itu didanai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan selama tiga tahun sesuai kesepakatan antara Pemkab Pasaman Barat dengan KKP.
“Pada 2023 ini dikucurkan anggaran sebanyak Rp500 juta untuk aktivitas training mengenai perikanan, pariwisata, selam, transplantasi karang, serta media info dan komunikasi,” katanya.
Menurut dia, tujuan kegiatan tersebut agar warga desa bakal berdikari dan tentunya bakal menciptakan mata pencarian tambahan bagi masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian.
Untuk tahap awal, training tersebut berupa sosialisasi, pelatihan-pelatihan mengenai budi daya lobster, kepiting, pengolahan ikan, training selam, pembuatan karang garden, support bibit lobster, kepiting, dan kerapu.
Selanjutnya ada pendampingan untuk hilirisasi produk yang dibuat masyarakat serta kegiatan pengelolaan mangrove.
“Akhirnya kelak menjadikan desa itu mandiri berbasis teknologi info dalam pengembangan perikanan dan wisata,” ujarnya. (rdr/ant)