Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman mencatat jumlah populasi sapi potong yang berisiko terpapar PMK sebanyak 5.472 ekor, dengan tambahan populasi kerbau (1.443 ekor), kambing (6.632 ekor), domba (117 ekor), dan babi (90 ekor).
Gejala PMK pada hewan dapat dilihat dari adanya luka pada mulut, lidah, dan langit-langit, serta demam tinggi, kuku rapuh, dan berdarah. Beberapa hewan juga menunjukkan lesi pada kulit, hidung, diare, dan kehilangan nafsu makan. Pada kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Penularan virus PMK dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, udara (droplet), benda-benda yang terkontaminasi, bahkan melalui vektor seperti lalat dan kutu. Untuk itu, pencegahan seperti vaksinasi rutin, isolasi hewan yang terinfeksi, serta pembersihan dan disinfeksi kandang menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pihak Dinas Pertanian mengimbau kepada para peternak yang menemukan gejala-gejala PMK pada hewan ternak mereka untuk segera melaporkan ke pihak berwenang agar dapat segera diberikan tindakan yang tepat. (rdr/ant)
Komentar