LUBUKSIKAPING, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, melaporkan penemuan 10 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Nagari Tanjung Beringin Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. Penyakit ini disebabkan oleh virus Aphthae epizooticae yang dapat menular antar hewan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Prasetyo, melalui Sekretaris, drh. Listiyanto, menjelaskan bahwa dari 10 ekor sapi yang terinfeksi virus PMK di wilayah tersebut, hanya 7 ekor yang masih menunjukkan gejala terpapar PMK.
“Data terakhir menunjukkan bahwa 10 ekor sapi terinfeksi PMK di daerah Lubuk Sikaping. Kasus ini segera kami tangani. Dari jumlah tersebut, hanya 7 ekor yang masih terpapar virus,” ujar drh. Listiyanto di Lubuk Sikaping, Rabu (22/01).
Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, Dinas Pertanian sudah menyiapkan 700 paket vaksin yang akan diberikan kepada hewan-hewan yang terpapar dan jika ada kasus tambahan di Pasaman. “Vaksinasi rutin sangat penting untuk memutus rantai penyebaran PMK ini,” tambahnya.
Kejadian tersebut berawal dari sapi milik warga yang berasal dari daerah Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Selain memberikan pengobatan, Dinas Pertanian juga melakukan edukasi kepada peternak agar mereka dapat mengenali gejala PMK dan segera melaporkan kasus tersebut untuk penanganan lebih lanjut.
Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman mencatat jumlah populasi sapi potong yang berisiko terpapar PMK sebanyak 5.472 ekor, dengan tambahan populasi kerbau (1.443 ekor), kambing (6.632 ekor), domba (117 ekor), dan babi (90 ekor).
Gejala PMK pada hewan dapat dilihat dari adanya luka pada mulut, lidah, dan langit-langit, serta demam tinggi, kuku rapuh, dan berdarah. Beberapa hewan juga menunjukkan lesi pada kulit, hidung, diare, dan kehilangan nafsu makan. Pada kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Penularan virus PMK dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, udara (droplet), benda-benda yang terkontaminasi, bahkan melalui vektor seperti lalat dan kutu. Untuk itu, pencegahan seperti vaksinasi rutin, isolasi hewan yang terinfeksi, serta pembersihan dan disinfeksi kandang menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pihak Dinas Pertanian mengimbau kepada para peternak yang menemukan gejala-gejala PMK pada hewan ternak mereka untuk segera melaporkan ke pihak berwenang agar dapat segera diberikan tindakan yang tepat. (rdr/ant)