LUBUKSIKAPING, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mencatatkan total produksi biji kakao (Theobroma cacao) hingga triwulan IV pada 31 Desember 2024 mencapai 12.388 ton. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Tjatur Supriadi, mengatakan bahwa produksi biji kakao mengalami peningkatan sejak triwulan II dan III, seiring dengan harga jual yang semakin tinggi di tingkat petani.
“Harga biji kakao yang terus naik mendorong petani untuk meningkatkan produksi sepanjang tahun 2024. Saat ini, harga biji kakao kering di tingkat petani berkisar antara Rp145.000 hingga Rp150.000 per kilogram,” ujar Tjatur.
Luas tanam kakao di Kabupaten Pasaman kini mencapai 18.838 hektare, dengan produksi rata-rata 882 kilogram per hektare. Di tengah harga yang menguntungkan, banyak petani yang memperluas area tanam kakao. “Petani sangat diuntungkan dengan harga yang tinggi,” tambahnya.
Tjatur juga mencatat bahwa jumlah Kepala Keluarga (KK) yang berprofesi sebagai petani kakao di Pasaman mencapai 17.088 KK, yang tersebar di 12 kecamatan. Kecamatan Padang Gelugur tercatat sebagai daerah dengan produksi tertinggi, mencapai 2.349 ton dari 3.021 hektare yang dikelola oleh 2.127 petani. Disusul oleh Kecamatan Rao Selatan dengan produksi 1.774 ton dari 2.492 hektare yang dikelola oleh 1.545 petani, dan Kecamatan Simpati dengan 1.653 ton dari 2.583 hektare yang dikelola oleh 2.600 petani.





















