Namun nahas, pihak keluarga dan masyarakat menemukan ketiganya berada di dua kebun yang berada terpisah tersebut.
Korban AS ditemukan masyarakat di sebuah pondok kawasan Tonang, Jorong Sungai Pandahan, Nagari Sundata Selatan dengan kondisi luka berat pada bagian kepala dan masih hidup.
“Ia kemudian dibawa oleh masyarakat ke RSUD Lubuk Sikaping untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkap Sudirman.
Usai menemukan AS, pencarian terhadap dua orang lainnya dilanjutkan hingga sekitar pukul 22.30 WIB di Anak Aia, Batuang Kampung, Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping masyarakat berhasil menemukan AH dan PA.
“Kondisi AH masih hidup, namun luka parah pada perut dan mengeluarkan banyak darah, sementara PA anaknya meninggal bersimbah darah dengan luka sayatan pada leher,” katanya.
Sudirman menduga kejadian tersebut dilakukan oleh AH setelah petugas menemukan sebilah pisau dan satu bongkah batu yang diduga kuat sebagai barang bukti dan digunakan pelaku.
Namun, hingga saat ini, Sudirman belum mau berspekulasi lebih jauh terkait motif AH yang diduga tega melakukan penganiayaan terhadap dua anak kandungnya tersebut.
“Motif masih kami dalami, untuk kedua orang yang selamat masih dalam proses perawatan intensif di RSUD Lubuk Sikaping,” tutupnya. (rdr-008)