Ia menambahkan, berkemungkinan besar masih ada individu lain di lokasi tersebut, mengingat satwa ini masih remaja yang biasanya hidup berdampingan dengan induk.
Untuk itu, BKSDA Sumbar melakukan penghalauan dan pemasangan kamera trap atau jebak beberapa hari kedepan.
Namun ia mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan cara pergi ke kebun lebih dari satu orang, melakukan aktivasin pada pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Melakukan penghalauan dengan cara bunyi-bunyian dan segera melaporkan jika ditemukan hal-hal dinilai dapat membahayakan.
Sebelumnya salah seorang warga atas nama Munawar (52) melihat harimau terjerat jerat babi hutan saat pergi ke kebun.
Dia langsung melaporkan ke pemuda dan pemuda melaporkan ke Polsek Lubuk Sikaping. Kapolsek Lubuk Sikaping melaporkan temuan itu ke BKSDA Sumbar.
Mendapat informasi itu, BKSDA langsung menurunkan Tim Penyelamat Satwa Liar BKSDA Sumbar, Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Panti.
“Hasil pemeriksaan di lapangan ditemukan harimau Sumatera yang terjerat jerat babi di kebun milik warga. Setelah itu dilakukan evakuasi, namun sebelum evakuasi, satwa diketahui mati,” katanya. (rdr/ant)