LUBUKSIKAPING, RADARSUMBAR.COM – Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terus berupaya membersihkan material yang menyumbat aliran air di Sungai Batang Paninggalan Pasar Lama Lubuksikaping, Selasa.
“Banyak material kayu yang menghambat aliran air di bawah jembatan. Petugas kesulitan membersihkan karena selain debit air masih tinggi juga sedimen tanah yang dibawa membuat saluran menjadi sempit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Alim Bazar di Lubuksikaping, Selasa.
Menurutnya material yang menghambat aliran itu harus segera dibersihkan karena jika curah hujan tinggi dan air sungai kembali naik maka air akan kembali meluap ke badan jalan dan rumah warga.
Selain berupaya membersihkan material di bawah jembatan, pihaknya juga membersihkan aliran air menuju Sungai Batang Panapa untuk mengurangi hantam air di jembatan itu.
Ia mengatakan selain berupaya membersihkan material penghambat aliran air pihaknya juga memberikan bantuan kepada warga terdampak untuk membersihkan tanah lumpur yang dibawa oleh banjir.
“Kita segera menyalurkan kebutuhan pokok atau pangan bagi warga terdampak. Sebab saat banjir pada umumnya peralatan rumah tangga warga terendam,” katanya.
Pihaknya juga telah menyediakan tempat pengungsian di SDN 22 Kampung Taji Nagari Durian Tinggi bagi warga terdampak banjir.
“Namun, pada umumnya warga lebih memilih mengungsi ke tempat karib kerabatnya. Terpenting sekali tempat pengungsian telah kita siapkan,” sebutnya.
Dari data sementara BPBD Pasaman ada sekitar 103 kepala keluarga atau 237 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10/2023) sampai Senin (16/10/2023).
Banjir bandang itu terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 kepala keluarga atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 kepala keluarga atau 89 jiwa dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 kepala keluarga atau 77 jiwa.
Ia mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena cuaca saat ini masih ekstrem dan hujan bisa datang secara tiba-tiba.
Banjir bandang di pusat ibu kota Kabupaten Pasaman itu sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10/2023) hingga Senin (17/10/2023) karena dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai meluap
Saat ini warga sebagian masih ada yang mengungsi ke tempat yang aman dan ada sebagian bertahan di rumah masing-masing. (rdr/ant)