Pesan Mengagetkan dari Ustad Abdul Somad Terkait Polemik Larangan Berceramah di Payakumbuh

UAS sendiri sudah merasakan kenyamanan dan ketenangan serta sangat dihargai oleh masyarakat ketika di Sumbar.

Ustad Abdul Somad. (dok. istimewa)

Ustad Abdul Somad. (dok. istimewa)

PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Pro dan kontra terkait larangan berceramah bagi ustad dari luar Sumatera Barat di Payakumbuh terus mengemuka. Teranyar, ulama terkemuka Ustad Abdul Somad (UAS) yang mendapat larangan tersebut.

Dalam keterangan yang didapat media ini dari berbagai sumber, pihak MUI Payakumbuh mengakui adanya larangan berceramah tersebut karena diduga kuat ada unsur politik praktis.

Mendapatkan kabar tersebut, tentunya UAS merasa ada suatu hal yang perlu diluruskan dan dijelaskan dengan baik. Bahkan, dia sampai menyebut, takkan sanggup lagi menginjakkan kakinya di Sumatera Barat lantaran hal tersebut.

Salah seorang tim dari Ustad Abdul Somad, Alnofiandri Dinar dalam postingan di Facebooknya mengutarakan curahan hati dari sang ustad yang disampaikan kepadanya. Berikut isinya:

Pesan Mengagetkan dari UAS

Jum’at, 18 Oktober 2024, pkl 06.42 WIB masuk pesan WA ke HP saya dari UAS. Sebelumnya sejak pkl 06.26 WIB saya mulai naik mobil UAS yang menjemput saya, karena kami akan berangkat selama dua hari ke Bengkalis dan Siak, saya perhatikan, mulai saya semobil dengan UAS, beliau fokus menulis di HP. Tidak tahu beliau menulis apa?

Tak lama kemudian pesan itu masuk. Saya baca. Setelah itu lama saya terdiam. Mungkin UAS sadar, Saya orang minang dan kaget dengan pesan UAS. Masuk lagi pesan ke dua “hanya sekedar carito hati”
Pagi ini, Sabtu, 19 Oktober 2024, saya share potongan pesan WA UAS pertama yang patut orang minangkabau (orang kampung saya) tahu. Sebagian isinya juga sudah disampaikan oleh Gusnik Adiputra ;
  • ambo ke bumi minangkabau krn ambo merasa nyaman. Masalah hati. Setiap disambut dgn pencak silat, ambo manangi, tabayang nenek moyang syaikh abdurrahman dulu di Pagaruyung. Sampai hari ini di 8 syawal dibuek rayo poncak di Silau kampuang amak.
  • “Ustadz abdul somad bukan tamu undangan, tapi ombak nan suruik ka darek, pulang ka kampuang halaman”, tu sambutan pak indra catri bupati Agam patamo kali ambo menginjakkan kaki ke bumi minangkabau baurai ai mato.
  • endors alhusam bisa ambo buekkan di pondok.
  • untuk menginjakkan kaki ke bumi minangkabau, rasonyo sampai mati ndak kan sanggup ambo
  • memang ndak boleh terlalu sayang. Agak talabiah raso ati ambo ka bumi minangkabau
Pesan tersebut menyiratkan, bahwasanya UAS kecewa dengan adanya larangan tersebut. Padahal, UAS sendiri sudah merasakan kenyamanan dan ketenangan serta sangat dihargai oleh masyarakat ketika di Sumbar. (rdr)
Exit mobile version