PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat mencatat dari Januari hingga November 2022 produksi sapi di balai tersebut sebanyak 390 ekor.
“Pada tahun 2021 produksi di BPTU sekitar 420 ekor anak. Sementara pada 2022, sampai dengan November itu produksi kita sudah 390 ekor,” kata Kepala BPTU-HPT Padang Mengatas Dani Kusworo di Payakumbuh, Selasa.
Ia mengatakan sapi yang diproduksi atau dibibitkan di BPTU-HPT tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat atau kelompok ternak yang ingin membeli ke BPTU-HPT.
Setiap tahunnya, kata dia jumlah pengajuan pembelian sapi di BPTU-HPT yang dihitung dari proposal pembelian dan surat pembelian yang masuk mencapai 500 sampai 600 ekor. “Kita di BPTU tidak hanya memiliki program distribusi namun kita juga ada replacement. Sehingga tidak semua sapi dijual, khususnya untuk betina yang akan dikembang biakan lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan setiap tahun jumlah sapi yang didistribusikan oleh BPTU-HPT ke masyarakat ataupun ke kelompok ternak berjumlah 360 ekor. “Yang mengajukan itu banyak, namun yang akan diutamakan itu yang ada rekomendasi dari dinas, hal ini agar bibit yang didistribusikan ini tidak langsung untuk diperjualbelikan,” katanya.
Namun, sambungnya, sapi yang dibeli di BPTU-HPT ini harus untuk dikembangbiakkan oleh peternak sehingga peternak nantinya mendapatkan nilai tambah. “Kalau bibit ini dibeli bakul atau tengkulak berarti ini hanya untuk untung sesaat tidak ada nilai tambahnya. Hal ini ujungnya juga untuk menambah populasi ternak kita,” ujarnya.
Sementara untuk jumlah populasi di BPTU-HPT Padang Mengatas sebanyak 1.246 ekor yang terdiri dari sapi rumpun simental, rumpun limosin, dan rumpun pesisir. (rdr/ant)