Banjir Bandang! 10 Orang Hilang dan Fasum-Rumah Ibadah Rusak di Langgai Pessel, Ini Data Lengkapnya

Banjir bandang terjadi karena curah hujan yang tinggi serta debit air dari bukit yang mengalir tidak bisa tertampung oleh sungai.

Banjir bandang di Surantiah, Kabupaten Pesisir Selatan. (Foto: Dok. BPBD Pessel)

Banjir bandang di Surantiah, Kabupaten Pesisir Selatan. (Foto: Dok. BPBD Pessel)

PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Hujan deras yang terjadi di sebagian besar kawasaan Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis hingga Jumat (7-8/3/2024) telah menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur hingga orang hilang.

Terbaru, sebanyak 10 orang dinyatakan hilang di kawasan Langgai, Surantiah, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar.

“Dari jumlah 10 orang itu, satu orang atas nama Fifi (24) sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pessel, Doni Gusrizal, Jumat (8/3/2024) siang kepada Radarsumbar.com via panggilan seluler.

10 orang yang sempat hilang itu, katanya, dinyatakan hilang saat mereka berada di dalam rumah.

“Namun karena air sungai begitu besar, sehingga mereka ikut terseret,” katanya.

Selain orang hilang, sejumlah fasilitas umum yang rusak yaitu satu masjid dan 14 rumah milik warga korban terdampak banjir bandang.

“Hampir seluruh kawasan di Pessel terdampak banjir, terutama di Langgai, karena di sana ada sungai besar dan kawasan tersebut juga menjadi penghubung ke Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Jarak Langgai ke Painan itu empat jam,” katanya.

Terkait dengan masyarakat yang hilang, BPBD Kabupaten Pessel telah berkoordinasi dengan instansi atau mitra kerja lainnya, seperti TNI, Polri, Basarnas hingga insan kebencanaan.

“Kami masih menunggu terkait informasi terkini dari wilayah tersebut, saya masih menunggu laporan dari Camat setempat,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Pessel, AKBP Nurhadiansyah dalam keterangan tertulisnya mengatakan, di wilayah hukum Polsek Sutera, beberapa nagari menjadi kawasan terdampak banjir.

Di antaranya, Nagari Amping Parak Timur, Surantih, Aur Duri Surantih, Amping Parak, Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih hingga Gantiang Mudiak Utara Surantiah.

“Banjir bandang terjadi karena curah hujan yang tinggi serta debit air dari bukit yang mengalir tidak bisa tertampung oleh sungai,” katanya.

Limpahan air sungai setinggi 50 sentimeter, kata Nurhadiansyah berdampak kepada akses jalan yang tidak bisa dilalui oleh mobil atau motor.

“Kemudian kapal bagan yang diikatkan atau parkir di jembatan Surantih banyak yang hanyut ke laut karena derasnya air,” tuturnya.

Berikut daftar korban hilang dan meninggal terdampak banjir di Langgai Pessel:

1. Siis (50), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
2. Isum (25), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
3. Fajra (29), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
4. Mira (24), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
5. Hafip (1), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
6. Idep (27), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
7. Fifi (24), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera (ditemukan meninggal dunia)
8. Sara (5), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
9. Batal (56), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
10. Siir (54), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera

(rdr)

Exit mobile version