PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar telah menugaskan camat mencari lahan relokasi masyarakat korban bencana banjir bandang di empat kecamatan.
Pemerintah kabupaten terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait rencana relokasi, sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala BNPB Letjend. TNI. Suharyanto ketika meninjau dampak banjir.
“Camat sudah saya tugaskan mencari lokasi yang tepat. Semoga ada kejelasannya dalam waktu dekat, karena ini sifatnya segera,” ujar bupati di Painan, Sabtu (16/3/2024).
Hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan terdapat sekitar 400 rumah warga terdampak bencana yang harus direlokasi dengan berbagai pertimbangan.
Pertama rumah yang mereka tempati selama ini berada di daerah rawan banjir dan longsor. Kemudian rumah yang ketika itu mengalami rusak berat, sehingga tidak layak dihuni lagi. Sedangkan perbaikan butuh biaya besar.
Bupati melanjutkan rumah warga yang bakal direlokasi itu terdapat di Kecamatan IV Jurai, Bayang, Koto XI Taruan dan juga Kecamatan Linggo Sari Baganti. Meski demikian BPBD terus melakukan pendataan.
“Ya, disurvei langsung sampai tingkat nagari. Prosesnya dimulai dari kondisi rumah hingga titik relokasi,” terang bupati.
Setelah mendapatkan kesepakatan kemudian pemangku kepentingan seperti Kementerian PUPR dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangunkan rumah di tempat yang telah disiapkan.
Secara terpisah Kepala BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal menyampaikan selain 400 rumah itu, Kepala BNPB berjanji merelokasi 100 rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor sebelumnya.
“Nanti Kementerian PUPR atau BNPB yang akan membangun rumah-rumah relokasi tersebut,” kata Doni.
Berdasarkan pendataan Satgas Bencana hingga Sabtu, 16 Maret total rumah warga yang terdampak bencana banjir bandang pada 7 Maret silam lebih dari 50 ribu unit. (rdr/ant)