Begitu pula sebaliknya, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan mereka dari luar. Aliran barang dan jasa yang lancar ini akan menggeliatkan perekonomian nagari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inflasi di tingkat pedesaan yang selama ini tercatat cukup tinggi menjadi lebih mudah dikendalikan. Pembangunan infrastruktur nagari tidak hanya memudahkan mobilitas orang dan barang, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru.
Nagari yang memiliki aksesibilitas dan fasilitas yang baik akan menarik investor dan pelaku usaha untuk menanamkan modalnya. Dengan begitu, lapangan kerja baru akan tercipta dan perekonomian desa akan berkembang pesat.
Pada kesempatan itu Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Fahrezi Eka Siska mengatakan selain dampak ekonomi, infrastruktur nagari yang baik juga berpengaruh positif pada kualitas hidup masyarakat.
Aksesibilitas yang lebih lancar memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan fasilitas layanan publik lainnya. Mereka juga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan sosial dan budaya.
“Kualitas hidup yang baik akan meningkatkan semangat dan produktivitas masyarakat,” jelas Eka.
Namun yang tidak kalah penting adalah nagari yang memiliki infrastruktur yang memadai akan lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan seperti bencana alam atau krisis ekonomi.
Jalan yang lebar dan jembatan yang kokoh akan memudahkan akses bantuan dan evakuasi saat terjadi bencana. Selain itu nagari yang terkoneksi dengan baik akan lebih mudah mendapatkan informasi dan bantuan dari pemerintah atau lembaga internasional.
“Alokasi dana pembangunan jalan kabupaten untuk tahun ini ada Rp70 miliar,” sebutnya. (rdr/ant)