Permudah Akses Warga, Pemkab Pessel Bangun Jalan Lagan Sepanjang 3,8 Km

Bupati Rusma Yul Anwar dan Kabid Binamarga Dinas PUPR Pesisir Selatan saat meninjau lokasi pembangunan jalan Lagan. (Antara)

PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membangun jalan sepanjang 3,8 kilometer (Km) yang menghubungkan Nagari (desa adat) Lagan Gadang dan Lagan Ketek Kecamatan Linggo Sari Baganti.

Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan kegiatan itu selaras dengan salah satu tema pembangunan infrastruktur dasar daerah, yakni meningkatkan konektivitas antar nagari agar terwujud keadilan sosial dan kesejahteraan umum.

“”Semangatnya adalah membebaskan nagari dari isolasi akibat kungkungan geografis,” ungkap bupati usai meninjau lokasi rencana kegiatan pembangunan jalan poros itu di Painan, 20 Juni.

Saat meninjau lokasi bupati Kepala Bidang Binamarga Diinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang Fahrezi Eka Siska dan sejumlah pejabat eselon lainnya.

Pada kesempatan itu bupati menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat terkait apa yang mereka butuhkan, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan sebagai kebutuhan dasar manusia.

Bupati melanjutkan pemerintah kabupaten sangat menyadari membangun daerah adalah membangun nagari. Kemajuan nagari salah satu indikator dari perkembangan pembangunan daerah,

Infrastruktur nagari yang baik seperti jalan yang lebar dan mulus, jembatan yang kokoh, dan fasilitas transportasi yang memadai akan memudahkan akses masyarakat ke berbagai tempat.

Mereka dapat dengan mudah bepergian ke sekolah, kantor, pasar, dan fasilitas umum lainnya. Tidak hanya itu, aksesibilitas dan konektivitas yang baik juga akan membuat nagari lebih dikenal dan mudah dijangkau dari luar.

”Apalagi Lagan adalah daerah penghasil pala dengan kualitas yang baik. Dengan adanya akses yang memadai, distribusi menjadi lancar serta biaya murah,” terang bupati.

Kondisi itu otomatis meningkatkan omzet petani. Kemudian melancarkan aliran barang dan jasa antar nagari. Produk-produk hasil pertanian, perkebunan, dan kerajinan dapat lebih mudah diangkut ke pasar atau kota.

Begitu pula sebaliknya, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan mereka dari luar. Aliran barang dan jasa yang lancar ini akan menggeliatkan perekonomian nagari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Inflasi di tingkat pedesaan yang selama ini tercatat cukup tinggi menjadi lebih mudah dikendalikan. Pembangunan infrastruktur nagari tidak hanya memudahkan mobilitas orang dan barang, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru.

Nagari yang memiliki aksesibilitas dan fasilitas yang baik akan menarik investor dan pelaku usaha untuk menanamkan modalnya. Dengan begitu, lapangan kerja baru akan tercipta dan perekonomian desa akan berkembang pesat.

Pada kesempatan itu Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Fahrezi Eka Siska mengatakan selain dampak ekonomi, infrastruktur nagari yang baik juga berpengaruh positif pada kualitas hidup masyarakat.

Aksesibilitas yang lebih lancar memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan fasilitas layanan publik lainnya. Mereka juga dapat berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan sosial dan budaya.

“Kualitas hidup yang baik akan meningkatkan semangat dan produktivitas masyarakat,” jelas Eka.

Namun yang tidak kalah penting adalah nagari yang memiliki infrastruktur yang memadai akan lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan seperti bencana alam atau krisis ekonomi.

Jalan yang lebar dan jembatan yang kokoh akan memudahkan akses bantuan dan evakuasi saat terjadi bencana. Selain itu nagari yang terkoneksi dengan baik akan lebih mudah mendapatkan informasi dan bantuan dari pemerintah atau lembaga internasional.

“Alokasi dana pembangunan jalan kabupaten untuk tahun ini ada Rp70 miliar,” sebutnya. (rdr/ant)

Exit mobile version