PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menemukan 1.076 kasus tuberkulosis atau TBC terjadi di daerah itu pada 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pesisir Selatan, Erna Juita di Painan, Rabu, mengatakan 1.076 kasus itu merupakan kasus yang ditemukan hingga November 2024.
Menurutnya, ada kemungkinan temuan kasus TBC di kabupaten tersebut tahun ini melebihi 1.076 karena data Desember masih belum masuk.
Erna menjelaskan bahwa 1.076 kasus tersebut diidentifikasi oleh fasilitas kesehatan, yaitu puskesmas dan rumah sakit. Kasus paling banyak diidentifikasi di RSUD M. Zein (384 kasus), lalu RS Bhakti Kesehatan Masyarakat (151 kasus), Pukesmas Air Haji (70 kasus).
Lalu di Puskesmas Balai Selasa (60 kasus), Puskesmas Kambang (42 kasus), Puskesmas Surantih (42 kasus), Puskesmas Koto Baru (35 kasus), Puskesmas Tarusan (33 kasus), Puskesmas Salido (32 kasus), Puskesmas Tapan (27 kasus).
Kemudian di Puskesmas Inderapura (23 kasus), Puskesmas Pasar Kuok (23 kasus), Puskesmas Pasar Baru (20 kasus), Puskesmas Air Pura (18 kasus), Puskesmas Tanjung Beringin (16 kasus), Puskesmas Barung-Barung Balantai (15 kasus), Puskesmas Koto Berapak (13 kasus), Puskesmas Ranah Ampek Hulu (11 kasus), Puskesmas RSUD Tapan (10 kasus), Puskesmas Tanjung Makmur (10 kasus), Puskesmas Asam Kumbang (9 kasus), dan Puskesmas Lumpo (6 kasus).
“Semua penderita 1.076 kasus TBC itu sudah diobati. Keberhasilan pengobatan dapat dilihat pada 2025. Pada 2023, angka keberhasilan pengobatan pasien TBC di Pesisir Selatan mencapai 90 persen,” ujar Erna.
Selain itu, hingga November 2024 pihaknya sudah memeriksa 6.823 orang yang terduga mengidap TBC.
Erna menjelaskan bahwa terduga pengidap TBC ialah orang yang memiliki gejala TBC, seperti batuk berdahak berulang selama 14 hari, berat badan turun secara drastis dalam waktu singkat, berkeringat pada malam hari tanpa beraktivitas, dan nafsu makan menurun.