PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Akses jalan utama yang menghubungkan Padang dan Bengkulu, tepatnya di Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, terputus total akibat banjir yang melanda kawasan tersebut pada Senin malam (6/1/2025). Banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan menyebabkan jalan tidak dapat dilalui kendaraan hingga pukul 22.00 WIB.
Kapolsek Tarusan AKP Doni Putra menginformasikan bahwa ketinggian air mencapai 80 hingga 100 cm, dan jalan tersebut terendam akibat meluapnya Sungai Batang Tarusan yang berada di dekat lokasi. “Jalan putus total. Kami mengimbau masyarakat yang hendak melintas ke Painan atau Padang untuk menunda perjalanan karena air masih meluap ke jalan,” ungkap AKP Doni Putra.
Jalan Padang-Painan merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Provinsi Bengkulu, sehingga putusnya jalan ini berdampak besar terhadap mobilitas antara kedua provinsi tersebut.
Camat Koto XI Tarusan, Nurlaini, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi sejak sore hari hingga malam hari memperburuk situasi, mengakibatkan beberapa nagari di wilayah tersebut terendam banjir. Nagari Duku, Duku Utara, Barung-Barung Belantai, serta beberapa kawasan lainnya mengalami genangan air yang merendam permukiman warga.
“Banjir mengganggu arus lalu lintas di sepanjang Jalan Padang-Painan, terutama di Nagari Duku, Duku Utara, Kampung Jongah, Kampung Aia Landai, Kampung Talawi, dan Siguntur Tua. Di beberapa nagari, permukiman warga juga terendam air dengan ketinggian sekitar 30 cm,” terang Nurlaini.
Selain banjir, Nurlaini melaporkan bahwa sejumlah pohon tumbang dan tanah longsor juga terjadi di Nagari Barung-Barung Belantai, lebih tepatnya di Aia Lantai. Kejadian tersebut memperparah situasi dan menghambat akses warga.
Pihak kecamatan sudah meminta semua wali nagari untuk memberikan peringatan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai, agar tetap waspada. Tim reaksi cepat kecamatan juga telah disiagakan untuk bekerja sama dengan komunitas siaga bencana dalam penanganan dan evakuasi warga terdampak. (rdr/ant)
Komentar