PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengungkapkan siap membantu sekolah memiliki keunggulan sendiri guna memacu kualitas pendidikan dan daya saing daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin menyampaikan kesiapan itu dibarengi berbagai kebijakan dan bahkan stimulan pembiayaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Tahun ini ada Rp5,6 miliar, sehingga muncul generasi bangsa yang pilih tanding, unggul, teruji dan berdaya internasional,” ujar Salim saat kunjungan kerja di Kecamatan Lunang.
Pada kesempatan itu Salim didampingi Kasi Kurikulum SD Dedi Eka Putera dan sekaligus beraudiensi soal percepatan implementasi kurikulum merdeka belajar dengan Kepala SD di Lunang dan Silaut serta pengawas.
Ia melanjutkan pemerintah sangat meyakini pencarian keunggulan tersendiri bagi tiap sekolah mampu mencetak sumber daya manusia berkualitas, unggul dan berdaya saing, tak hanya skala lokal tapi juga global.
Keunggulan tersebut hanya bisa didapat melalui penggalian potensi siswa sesuai minat bakatnya atau kearifan lokal di lingkungan sekolah itu sendiri, sehingga ada pendampingan di tumbuh kembang anak.
Anak tidak boleh dibiarkan tumbuh sendiri secara alamiah, karena dikhawatirkan hanya akan jadi pengikut dari sebuah perubahan dan ujung-ujungnya cenderung berprilaku konsumtif.
“Mereka akan terbiasa sebagai pengguna, bukan pencipta, karena memang tidak biasa mengolah rasa, cipta dan karsanya,” terang mantan Kepala SMA 3 Painan itu.
Karena itu pada kurikulum merdeka belajar terjadi transformasi kepemimpinan dalam proses pembelajaran. Sebab pembelajaran bukan lagi menjadikan kurikulum sebagai beban bagi anak.
Pembelajaran harus berbasis kemampuan dan keinginan siswa, bukan kehendak guru. Guru hanya sebagai pendamping dalam proses pencarian dan penggalian potensi individu peserta didik.
Nilai rapor bukan penentu tolok ukur utama terkait kemampuan siswa, karena itu hanya skor dari sebuah proses pembelajaran. Dengan begitu guru mesti mendampingi siswa lemah, sehingga bisa menyesuaikan.
Sebab kemampuan siswa tidak akan sama satu dengan yang lainnya. Begitu juga sekolah yang satu pastinya memiliki potensi atau keunggulan yang berbeda pula dengan sekolah yang lainnya.
Sekolah di Kecamatan Lunang atau Silaut mungkin saja lebih unggul dalam seni reog, tapi sebaliknya tidak terlalu memahami dengan seni rebab seperti sekolah di Kecamatan Sutera
“Intinya proses ini yang kita kembangkan, sehingga target brand atau keunggulan tersendiri itu bisa dicapai,” jelasnya.
Salim mengajak kepala sekolah, guru dan pengawas harus saling dukung dalam proses penggalian dan pencarian potensi siswa, sehingga Pesisir Selatan melahirkan manusia unggul dan berdaya saing global.
Anak-anak Pesisir Selatan memiliki gejala itu, karena terkonfirmasi jelas dari setiap sekolah unggul di Sumatera Barat dapat dipastikan ada putera-puteri beranda Selatan Sumatera Barat ini.
Apalagi Presiden Joko Widodo kini terus memacu lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, menguasai keilmuan dan berdaya saing guna menyongsong Indonesia Emas pada 2024.
“Biarlah kita agak susah sekarang, demi melihat generasi gemilang kita kelak. Ini tugas mulia. Ini tugas kemanusiaan, bukan sekedar pekerjaan yang punya batas pengabdian,” tegasnya. (rdr/ant)