PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 350 orang guru di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berhasil lolos seleksi calon guru penggerak (CGP) tahap I angkatan 8, menyusul pelaksanaan kurikulum merdeka belajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin menyampaikan kelulusan tersebut merupakan kado spesial di akhir tahun ini dari dunia para guru untuk masa depan pendidikan dan generasi yang lebih baik bagi daerah berjuluk ‘Negeri Sejuta Pesona’ itu.
“Ya, Alhamdulillah, banyak yang lulus. Ini sangat luar biasa dan tentu menjadi energi baru untuk transformasi pendidikan kita,” ungkapnya di Painan.
Pertambahan guru penggerak merupakan indikator semakin membaiknya ekosistem pendidikan Pesisir Selatan, mengingat guru adalah bagian darinya, termasuk para wali murid, masyarakat dan pemerintah. Salim melanjutkan dengan kelulusan itu total guru penggerak kini menjadi 460 orang. Mereka tentunya akan berbagi dengan sekolah atau guru lain di sekitarnya, terus hingga berkembang menjadi 100 persen.
Pelaksanaan transformasi pendidikan semakin dekat nyata dan Pesisir Selatan siap lepas landas menuju Indonesia Emas 2045, sesuai apa yang sudah dicita-citakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Target itu pun selaras dengan visi-misi pemerintah kabupaten yang di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai arus utama. “Berbagai perubahan menuju ke arah itu telah kami lakukan,” tuturnya.
Kelulusan beriringan dengan terbitnya surat pengumuman seleksi CGP angkatan 8 dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat benomor 3515/B3/GT.00.08/2022 yang ditandatangani Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Dirjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Praptono.
Berdasarkan surat tertanggal 18 Desember itu dari 211.409 orang guru yang mendaftar pada angkatan tersebut 64.336 orang yang lolos seleksi administrasi dan hanya sekitar 33.559 orang dinyatakan lulus tahap I. Selanjutnya bagi yang lulus seleksi bakal mengikuti seleksi tahap II wawancara dan praktik mengajar mulai Januari-Februari 2023 yang masing-masing dilakukan secara daring.
Salim menyampaikan tujuan pelaksanaan tes guru penggerak adalah menjalani panggilan hidup sebagai pengajar yang memberi dampak positif secara luas, baik bagi anak didik maupun lingkungan sekitar.
Kemudian selanjutnya terjadi proses transformasi yang menunjukkan kemajuan yang nyata secara positif, baik bagi guru itu sendiri, peserta didik hingga lingkungan sekitarnya. “Pemerintah kabupaten siap memberikan dukungan,” ucapnya.
Direktur Jenderal GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Irwansyah saat menjamu Bupati Rusma Yul Anwar mengakui semangat belajar guru di Pesisir Selatan meningkat tajam selama dua tahun terakhir.
Bahkan berdasarkan survei kementerian pada 2022 menempati posisi kedua tertinggi di Sumatera Barat setelah Kota Padang, terjadi peningkatan signifikan selama COVID-19. “Sekarang kami baru menyadari ternyata bupatinya berlatar belakang seorang guru,” ujarnya. (rdr/ant)