PAINAN, RADARSUMBAR.COM – 11 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat “tacelak”, hal itu ditandai dengan dilaksanakannya pembangunan serta rehabilitasi sarana dan prasarana di masing-masing sekolah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.
“Total ada 11 SD yang mendapat sentuhan DAK pada 2022,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Salim Muhaimin melalui Kepala Bidang Pembinaan SD, Lendra di Painan, Kamis.
Ia menambahkan, dari belasan SD itu, ada yang melaksanakan pembangunan gedung, dan ada juga yang merenovasi. Namun pada intinya kegiatan menjadikan sekolah-sekolah sasaran semakin baik. Ia mengungkap, kegiatan dilangsungkan melalui swakelola dengan melibatkan kelompok masyarakat dengan nilai kegiatan keseluruhan mencapai lebih kurang Rp2,7 miliar.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan akan berdampak positif terhadap motivasi pelajar dalam menerima ilmu yang ditransfer oleh masing-masing guru. Secara umum pembangunan di sekolah terus menjadi perhatian tidak hanya di daerah namun juga nasional secara umum, dan dilaksanakan secara bertahap. “Pembangunan terus dilaksanakan hingga adanya pemerataan,” imbuhnya.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar dalam visi-misi kepemimpinannya menetapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah itu bidang melalui pendidikan dan kesehatan sebagai arus utama pembangunan. Masyarakat tidak hanya sekedar menjadi subjek pembangunan, namun sekaligus sebagai objek pembangunan dengan cara menghadirkan pendidikan yang lebih baik, sehingga tercipta generasi berkualitas.
Visi-misi dan program prioritas yang diusung ini selaras dengan target menuju Indonesia Emas pada 2045. Upaya pencapaiannya dibangun dalam empat pilar antara lain pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan serta pemantapan ketahanan nasional, dan tata kelola kepemerintahan.
Tak hanya itu sebagai bukti keberpihakan, di APBD 2022 pemerintah kabupaten mengalokasikan sekitar Rp650 miliar untuk pendidikan atau lebih dari 30 persen dari total keseluruhan yang mencapai Rp1,7 triliun. (rdr/ant)