Pemkab Pessel Siapkan Digitalisasi Pendidikan Cetak SDM Berkualitas

Kepala Dinas Pendidikan memberikan sambutan pada pembukaan Bimtek. (Foto: ANTARA)

PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyiapkan digitalisasi pendidikan guna mencetak sumber daya manusia dengan berbagai karya yang berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Salim Muhaimin menyampaikan digitalisasi adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa diabaikan di berbagai lini kehidupan saat ini, termasuk untuk pembangunan pendidikan yang lebih baik.

“Kami mulai siapkan aplikasi penyusunan kurikulum berbasis elektronik,” ungkapnya saat membuka Bimtek pengembangan karir pendidik dan tenaga kependidikan melalui e-aplikasi kurikulum operasional satuan pendidikan di Painan.

Pada kesempatan itu turut hadir Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Lendra, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan dan Tenaga Kependidikan PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP, pengamat pendidikan Universitas Negeri Padang dan pengawas sekolah jenjang pendidikan SMP di Pesisir Selatan.

Salim melanjutkan ketersediaan aplikasi tersebut bakal memudahkan sekolah dalam penyusunan kurikulum merdeka belajar, sehingga penerapannya di Pesisir Selatan lebih optimal.

Pemerintah kabupaten menyadari tiap-tiap sekolah memiliki kemampuan yang berbeda dalam pelaksanaan program kurikulum merdeka belajar, khususnya bagi sekolah yang belum berstatus sebagai penggerak.

Kondisi itu kadang diperparah dengan jauhnya jarak mereka dari pusat informasi atau sekolah maupun guru penggerak terdekat, sehingga pengimbasan sulit dilakukan.

Karena itu butuh sistem yang terstruktur dalam bentuk aplikasi berbasis digital agar penetrasi merdeka belajar mudah dilakukan, termasuk memudahkan sekolah yang belum berstatus penggerak menyusun kurikulum.

“Jadi, nanti tidak adalagi pertanyaan dari pihak sekolah kapan ujian atau terima rapor, karena panduannya sudah ada di aplikasi,” terang Salim.

Selain memudahkan dalam penerapan merdeka belajar, keberadaan aplikasi tersebut sekaligus guna meningkatkan kompetensi dan memotivasi guru untuk pendidikan berkualitas dan merata.

Namun yang tak kalah penting adalah peran aktif pengawas di tiap jenjang pendidikan membantu penerapan merdeka belajar di sekolah, sehingga benar-benar lahir generasi berdaya saing global.

Sekolah dan guru ujar Salim diharapkan mampu melahirkan karya yang mendunia. Dengan demikian cita-cita terwujudnya Indonesia Emas pada 2045 tidak sekedar isapan jempol belaka.

Pada kesempatan itu dirinya mengapresiasi semangat para guru menuju transformasi kepemimpinan dalam proses pembelajaran, karena terdapat tiga kemungkinan dalam setiap perubahan.

Pertama menolak perubahan itu sendiri, kedua memberikan respon yang biasa saja dan yang ketiga adalah mau menerima perubahan itu sendiri demi masa depan generasi yang lebih baik.

“Mari kita sukseskan bersama dan kita implementasikan di sekolah. Misi ini harus kita kerjakan bersama dan diterapkan di sekolah,” sebutnya. (rdr/ant)

Exit mobile version