Tingkatkan Waktu Produksi, Perajin Batik Lumpo Pessel Dapat Bantuan Mesin Canting Modern

Disperindag Sumbar beri bantuan mesin canting modren bagi perajin Batik Lumpo. (ANTARA/Disperindag Sumbar)

PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sumatera Barat memberikan bantuan mesin canting modern bagi perajin Batik Lumpo di Nagari Ampuan Lumpo, Kabupaten Pesisir Selatan.

“Mesin canting modern ini bisa membantu perajin untuk meningkatkan efektivitas waktu produksi, sehingga produk yang dibuat bisa lebih cepat,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sumbar Novrial di Padang, Selasa.

Ia mengatakan dengan dukungan mesin modern itu satu produk Batik Lumpo yang sebelumnya dibuat dalam waktu dua minggu bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu minggu saja.

Menurutnya, mesin canting itu khusus digunakan untuk proses canting pola dasar, sementara untuk pencantingan isian tetap dilakukan secara manual.

“Canting pola dasar ini sebelumnya dengan cara manual butuh waktu tujuh hari, tapi dengan bantuan mesin modern ini bisa diselesaikan dalam satu jam. Sementara untuk canting isian juga butuh tujuh hari. Dengan efektivitas waktu itu, satu batik Lumpo bisa diproduksi dalam tujuh hari saja,” katanya.

Novrial mengatakan mesin batik tulis modern itu masih langka digunakan oleh perajin. Saat ini untuk Pulau Sumatera saja, hanya ada dua mesin, termasuk di Sumbar. Sementara untuk Indonesia, tercatat hanya ada 18 mesin.

Selain bantuan alat, Disperindag Sumbar juga memberikan pelatihan batik tulis bagi operator dan perajin Batik Lumpo pada 3-8 Juli 2023. Pelatihan itu agar perajin bisa mengoperasikan mesin canting dengan baik.

“Bantuan alat dan pelatihan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, di antaranya anggota DPRD Sumbar Ali Tanjung dan Dinas Koperindagtrans Pessel,” ujarnya.

Walaupun sebagian proses dengan mesin modern, bahan batik yang dihasilkan tetap dikategorikan sebagai batik tulis dengan kualitas premium dengan segmen pasar menengah ke atas.

Batik Lumpo adalah satu sentra batik lokal pertama yang menggunakan merek daerah. Saat pandemi COVID-19, produksi batik itu agak terkendala.

Novrial berharap dengan bantuan mesin dan pelatihan bagi operator dan perajin itu, Batik Lumpo bisa bangkit kembali menjadi kebanggaan daerah. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version