Kebutuhan mendesak lainnya, kata Rudi, serapan tenaga kerja dan pembangunan sarana prasarana.
“Serapan tenaga kerja, tidak ada jalan lain dengan membawa investor masuk. Kemudian, sarana prasarana, Pessel ini memanjang, potensinya kelautan pertanian dan perkebunan. Kalau ini tidak diperjuangkan, yang mengambil kekayaan alam ini orang dari luar,” katanya.
Rudi juga mengatakan, Kabupaten Pessel merupakan lumbung padi. Namun, saat ini, petani hanya panen satu kali dalam setahun karena irigasi buruk, dan itu kewenangan memperbaiki itu ada di pusat.
Dia mengatakan, dirinya telah merasakan suka duka bekerja di pemerintahan dan kebutuhan dulu dan saat ini sudah berbeda.
“Pak DB (Darizal Basir) kan jadi Bupati 10 tahun yang lalu, kebutuhannya berbeda. Buk Lisda itu kan istri (eks) Bupati, 3-4 tahun lalu. Saya kan di dalam, saya Wabup, saya tahu kebutuhan saat ini, sudah merasakan di pemerintahan,” katanya.
Rudi mengeklaim tidak gentar dengan sejumlah politisi lainnya asal Pessel yang sudah duduk di DPR RI, seperti Lisda Hendrajoni dan Darizal Basir.
“Artinya, masyarakat Pessel punya banyak pilihan dengan sejumlah nama orang Pessel maju sebagai DPR RI. Kalau tidak terpilih pun nantinya, saya bisa mencoba jalur lain, apakah maju sebagai BA 1 G (Bupati Pessel) atau bagaimana, lihat nanti saja, politik itu dinamis,” tuturnya. (rdr)