Sadar atau tidak petani merupakan investor sama halnya dengan perusahaan pertanian, meski dengan luas lahan, modal dan juga produksi yang terbatas.
Namun jika disatukan dalam sebuah kelembagaan yang solid, maka berubah menjadi raksasa pertanian. Akumulasi modal dan posisi tawarnya menjadi lebih kuat.
Usaha pertanian yang dilakukan petani tentunya bakal berkembang, tidak lagi sebatas produksi dari sisi hulu, tapi juga sekaligus mampu melakukan kegiatan hilir.
Selain membantu kelembagaan petani, penyuluh pun hendaknya membantu petani soal manajerial usaha pertanian, mulai dari waktu tanam yang tepat, pengelolaan modal hingga pemasaran.
“Kami harap segenap penyuluh di Pesisir Selatan mampu menjadi ujung tombaknya dalam hal ini, khususnya untuk tanaman pangan,” sebut bupati
Bupati menegaskan pemerintah kabupaten siap memfasilitasi penguatan kelembagaan petani. Menyiapkan sarana dan prasarana pengolahan hasil pertanian dan membantu akses permodalan ke lembaga pembiayaan.
Upaya itu sejalan dengan semangat RPJMD 2021-2026 yang menjadikan komoditi lokal sebagai basis kemandirian perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun yang tak kalah penting tambah bupati bagaimana menciptakan usaha pertanian semakin menarik bagi generasi muda, sehingga potensi besar pertanian yang dimiliki daerah tergarap sempurna. (rdr/ant)