PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Bupati Pasisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar mengatakan pemerintah pusat mengalokasikan Rp123 miliar APBN 2024 untuk pembangunan jalan poros trans KTM Lunang-Silaut.
Rampungnya jalan penghubung itu bakal memangkas jarak tempuh dari Lunang ke Silaut, dari yang kini lebih kurang sekitar 40 kilometer, menjadi 12 kilometer, sehingga biaya distribusi barang dan jasa di kedua wilayah menjadi lebih murah.
“Ini sebenarnya sudah menjadi harapan bagi masyarakat transmigrasi sejak lama,” ujar bupati usai meresmikan pasar Lunang, Sabtu (17/11/2023).
Bupati melanjutkan dengan jarak yang relatif lebih dekat pemerintah kabupaten optimis transaksi perdagangan dan jasa masyarakat antar kedua wilayah bakal meningkat.
Apalagi harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit kini relatif mahal, didukung populasi penduduk 27 ribu jiwa KTM bakal menjadi l pasar bagi produk barang dan jasa yang mereka hasilkan.
“Dengan perputaran uang yang besar, wilayah itu tentu bakal jadi penopang pertumbuhan ekonomi daerah,” terang bupati.
Pembangunan jalan poros Lunang-Silaut sekaligus bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antar wilayah dan jalan mantap di Pesisir Selatan, sesuai visi infrastruktur dasar yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026.
Sementara tokoh pemuda Lunang Bambang Suryanto mengatakan, konektivitas adalah mutlak untuk memacu laju pengembangan kawasan transmigrasi dan wilayah sekitarnya.
“Kalau ini terjadi, daya ungkitnya sangat luar biasa. Di sini punya potensi komoditi ekspor (kelapa sawit) terbesar di Pesisir Selatan. Belum lagi jagung, ubi kayu dan kedelainya,” ungkapnya.
KTM Lunang Silaut merupakan daerah transmigrasi yang yang dibuka Presiden Soeharto pada 1973 dan 1978, namun masih butuh dukungan infrastruktur dasar yang memadai.
Ia menjelaskan, konektivitas di lingkup kecamatan maupun antar kecamatan di kawasan KTM masih sangat rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 239 kilometer panjang ruas jalan di Silaut, 105,7 rusak berat.
Rusak sedang 61,42 kilometer dan sisanya rusak ringan dan jalan berkondisi baik.
Sedangkan di Kecamatan Lunang, jalan dengan kondisi rusak berat mencapai 189,30 Kilometer dari total 313 kilometer panjang ruas jalan yang ada.
“Sepanjang 77,75 kilometer jalan kabupaten di Lunang rusak sedang. Sisanya berkondisi rusak ringan dan baik. Dua kecamatan ini paling parah dari 15 kecamatan di Pesisir Selatan,” terangnya.
Menurutnya, perluasan konektivitas antar kecamatan dan peningkatan kualitas jalan berkondisi baik di KTM Lunang-Silaut musti segera ditingkatkan, sehingga distribusi barang dan jasa menjadi lancar.
“Selain itu juga bisa dijadikan jalur alternatif Painan-Muko-Muko, Provinsi Bengkulu, jika ruas jalan nasional Padang-Bengkulu tidak bisa di lewati” ujarnya.
Pembiayaan pembangunan poros KTM Lunang-Silaut berasal dari APBN 2024 sebesar Rp123 miliar melalui DAK Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (rdr/ant)
Komentar