Kemudian dia menyebut generasi muda mempunyai potensi yang besar untuk lebih banyak dan lebih dalam mempelajari calon pimpinan daerah, maka jangan sampai potensi itu sia-sia karena terkontaminasi politik transaksional atau money politic.
“Ketika kesadaran untuk menolak money politic itu sudah muncul dari masyarakat selaku pemilih atau pemilik hak suara, maka akan berdampak pada meningkatnya kualitas demokrasi. Sebab artinya nanti pemimpin yang dipilih memang benar-benar karena kepercayaan masyarakat kepada kapasitas dan integritasnya, bukan karena faktor money politic-nya,” kata dia.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sawahlunto Yulianti mengatakan Sosialisasi Pilkada Serentak Terhadap Pemilih Pemula tersebut diikuti oleh peserta hampir sebanyak 100 orang yaitu perwakilan SMA/SMK/MA se-Kota Sawahlunto.
“Sosialisasi ini salah satu rangkaian kegiatan Pemkot dalam mendukung partisipasi politik masyarakat pada Pemilu dan Pilkada. Untuk pemilih pemula ini, narasumber kita hadirkan yaitu dari Pj Wali Kota, KPU dan Bawaslu,” katanya. (rdr/ant)