SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Fauzan Hasan menghimbau jajaran pemerintah terdepan bersama masyarakat untuk memperbanyak kegiatan gotong royong dengan prioritas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Gotong royong PSN itu bertujuan untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, salah satunya penyakit chikungunya.
“Lingkungan yang bersih dan bebas dari nyamuk tentu banyak manfaatnya, yang paling jelas adalah meningkatkan kesehatan. Sekarang ini terkait adanya masyarakat yang terdeteksi terjangkit penyakit chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, maka kita harus perkuat kembali gotong royong untuk memberantas sarang nyamuk ini,” kata dia, di Sawahlunto, Minggu.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyebut jajaran pemerintah terdepan seperti pemerintah desa dan kelurahan untuk turun langsung ke lapangan dalam menerapkan himbauan gotong royong membersihkan sarang nyamuk itu.
Ia mengatakan kalau hanya dengan surat/edaran secara administrasi saja maka tingkat partisipasi masyarakat akan rendah, sebaliknya bila dicontohkan dengan terlibat langsung maka bisa lebih banyak masyarakat yang mau ikut serta.
“Saya sendiri bersama bapak Pj Sekda juga siap untuk turun bergotong royong ke desa/kelurahan. Silahkan dilaporkan saja jadwalnya, nanti kita sesuaikan dengan agenda kegiatan yang lainnya,” kata dia.
Dia juga menyampaikan terkhusus untuk gotong royong di wilayah yang masyarakatnya sudah ada yang terdeteksi penyakit chikungunya maka diingatkan agar lebih hati-hati dan menggunakan pakaian/perlengkapan yang bisa melindungi diri dari gigitan nyamuk penyebab chikungunya tersebut selama melakukan gotong royong.
Kemudian Pj Wali Kota Fauzan Hasan juga menyampaikan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas tentang adanya warga yang terjangkit chikungunya di Sawahlunto, sebab berdasarkan penelitian secara medis tingkat kesembuhan penyakit ini termasuk tinggi.
“Jadi memang ada masyarakat kita yang dari pemeriksaan kesehatannya terdeteksi penyakit chikungunya. Namun sudah diberikan penanganan medis yang sesuai dan terpadu, kemudian Alhamdulillah beberapa dari masyarakat itu sekarang sudah sehat kembali,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Sawahlunto Ranu Verra Mardianti mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tim Puskesmas Talawi pada Jum’at (08/11) lalu ditemukan ada 14 yang terdeteksi chikungunya dari total sebanyak 17 orang yang diperiksa.
“Tim Dinkesdalduk-KB sudah bergerak dalam menangani hal ini, tentu kita lakukan sesuai prosedur dan standar medis. Untuk sekarang bisa disampaikan semaunya masih terkendali, apalagi penyakit chikungunya ini juga resikonya rendah apabila tidak diikuti dengan penyakit penyerta atau komorbid,” kata dia.
Ia menyatakan gejala yang paling dominan dari chikungunya selain demam adalah timbulnya nyeri yang kuat pada area persendian seperti di tangan, kaki dan anggota badan lainnya.
“Jadi untuk masyarakat yang merasakan gejala ini, agar tetap tenang dan segera berobat ke Puskesmas terdekat. Kemudian yang paling penting adalah kita pastikan kebersihan rumah dan lingkungan, terutama kalau ada potensi-potensi sarang nyamuk maka itu harus diberantas agar tidak memberikan kesempatan nyamuk datang membawa penyakit untuk kita,” kata dia.
Masyarakat yang terdeteksi penyakit chikungunya tersebut berada di Desa Sijantang Koto Kecamatan Talawi. Pada Minggu (10/11) tadi, Pj Wali Kota Fauzan Hasan, bersama Pj Sekda Ezeddin Zain dan Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto Jaswandi sudah turun langsung ke desa tersebut untuk rapat membahas tindakan menyikapi penyakit tersebut, sekaligus singgah berkunjung ke beberapa rumah warga yang dari pemeriksaan kesehatannya terdeteksi terjangkit chikungunya. (rdr/ant)
Komentar