Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sawahlunto Dedi Ardona menjelaskan sekarang Sawahlunto sudah dalam status tanggap darurat bencana.
“Situasi sampai sekarang setiap hari masih terjadi hujan, jadi setiap hari terus ada laporan tanah longsor dan pohon tumbang. Bencana itu menyebabkan kerusakan pada jalan dan bangunan, dengan nilai kerugian sekarang masih dihitung,” ujar dia merinci.
Kemudian untuk korban sampai saat ini tercatat tiga orang, yakni satu orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.
“Kita telah melakukan upaya maksimal dalam penanggulangan bencana ini. Seluruh personel dan peralatan sudah diterjunkan ke lapangan sejak hari pertama bencana tanah longsor terjadi yakni Rabu (03/05) lalu,” kata dia.
Untuk laporan terbaru bencana yang terjadi karena hujan pada Minggu (7/5/2023), Sekretaris BPBD Sawahlunto Rafki Rusdian menyampaikan tercatat ada pohon tumbang dan tanah longsor yang merusak bangunan rumah warga.
“Kami baru saja dihubungi pihak Desa terkait pohon tumbang dan tanah longsor di Dusun Guguak Alam dan Dusun Koto Tuo. Personel kami sedang bergerak menuju lokasi,” kata dia. (rdr/ant)