PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat menargetkan upaya percepatan penurunan stunting tak hanya menyasar pada turunnya angka prevalensi stunting semata tetapi juga terjadi perubahan perilaku masyarakat secara berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Solok Selatan Syamsurizaldi, di Padang Aro, Kamis mengatakan upaya ini salah satunya bisa dicapai dengan dibentuknya bina keluarga balita sesuai dengan regulasi yang ada.
“Seluruh Wali Nagari dan jajarannya agar menetapkan bina keluarga balita sesuai dengan regulasi agar pelaksanaan intervensi penurunan stunting bisa mendorong terjadinya perubahan perilaku dan berjalan secara berkelanjutan,” katanya saat Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Solok Selatan Periode III di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan.
Dia mengatakan, bahwa rakor ini tentunya menjadi salah satu upaya untuk mencapai penurunan kasus stunting yang telah ditargetkan Pemerintah Pusat dengan angka Prevalensi Stunting (Aps) di Indonesia pada tahun 2024 harus mencapai 14 persen.
Berdasarkan survei kesehatan Indonesia pada 2023, Solok Selatan telah berhasil menurunkan prevalensi angka stunting Dari 31,7 persen menjadi 14,7 persen.