SOLSEL, RADARSUMBAR.COM-Sebanyak 32 rumah, dua diantaranya hanyut, warga di Unit Permukiman Transmigrasi Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terendam banjir bandang yang terjadi pada Selasa pagi.
Wali Nagari (kepala desa adat) Dusun Tangah, Radiman Sigintir saat dikonfirmasi melalui telepon genggam Selasa mengatakan banjir bandang yang terjadi pada pukul 04.30 WIB itu merupakan luapan dari Sungai Batang Siat akibat hujan deras yang melanda daerah itu.
“Sungai itu berhulu di PT Bina Pratama Sakato Jaya (SS-1) di Madiak yang saat ini sedang replanting perkebunan sawitnya. Jadi ketika hujan deras, air akan meluap ke permukiman warga,” ujarnya.
Karena bencana yang datang tiba-tiba, sebutnya 32 kepala keluarga yang terdampak langsung banjir tersebut tidak bisa menyelamatkan barang yang berada di rumah. “Yang bisa mereka bawa hanya pakaian yang menempel di badan saja,” ujarnya.
Rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian beragam, ada yang setinggi setengah meter hingga lebih dari dua meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Lahan transmigrasi ini berupa perbukitan. Jadi ketinggian air beragam. Dari yang setengah meter sampai atap saja yang terlihat,” katanya.
Saat kejadian, imbuhnya para warga yang terdampak langsung mengungsi ke rumah tetangganya untuk menyelamatkan diri.
Saat ini, katanya air sudah surut dan sebagian warga telah membersihkan rumahnya. Sementara dua kepala keluarga yang rumahnya hanyut, untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya.
Untuk pertolongan dini, sebutnya pihak nagari memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng. “Untuk makan, para tetangga yang memberikan bantuan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, cuaca di daerah itu saat ini masih mendung. Ia berharap pemerintah daerah bisa segera menyalurkan bantuan ntuk memenuhi pangan dan sandang para korban banjir.
Sementara Kepala Dinas Sosial Solok Selatan Zulkarnaini mengatakan pihaknya telah menyalurkan sembako serta pakaian bekas kepada korban banjir bandang di Nagari Dusun Tangah.
“Untuk dapur umum tidak kami dirikan karena tetangga yang terdampak bisa memberikan bantuan,” katanya. (ant)