SOLSEL, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan (Solsel) menggandeng TNI untuk membuka kembali jalur pendakian Gunung Kerinci via Kabupaten itu.
“Pembukaan jalur ini akan dilakukan dengan bekerja sama dengan TNI melalui kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahun 2025,” kata Bupati Solok Selatan Khairunas usai mengikuti zoom meeting Rapurna TMMD ke-45 Tahun 2024, di Padang Aro, Kamis.
Dia mengatakan, jalur pendakian gunung Kerinci via Solok Selatan ditargetkan akan lebih mempersingkat waktu pendakian.
“Perencanaan dan penganggaran pembukaan kembali jalur pendakian gunung Kerinci harus disiapkan sematang mungkin, terutama dengan kerja sama yang akan dilakukan bersama dengan TNI melalui TMMD ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pembangunan infrastruktur pendukung jalur pendakian ini akan dilakukan pada pertengahan tahun depan bersamaan dengan pelaksanaan TMMD ke-46 di Kabupaten Solok Selatan.
Ia menekankan kepada dinas terkait agar terus mengupayakan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
“Kami yakin pendakian gunung Kerinci via Solok Selatan akan berdampak ekonomi ke masyarakat melalui pariwisata,” katanya.
Untuk mewujudkan ini katanya, tidak bisa hanya dilakukan oleh beberapa pihak saja, harus ada kolaborasi antara TNI, TNKS, internal pemerintah Kabupaten,dan juga masyarakat.
Dengan adanya jalur pendakian gunung Kerinci via Solok Selatan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten itu.
“Diharapkan jalur baru ini memperpendek rute pendakian ke puncak gunung Kerinci sehingga mendatangkan wisatawan yang berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya kata Kepala Seksi Pengelolaan TNKS Wilayah IV David mengatakan, jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, tutupan hutan dari bawah sampai batas vegetasi di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut masih padat dan lebih landai jika dibanding melalui Kersik Tuo, Kerinci, Jambi.
Pendaki juga bakal menemui hutan lumut, pohon-pohon besar seperti pohon beringin yang seolah pendaki berjalan di bawahnya, banyak sumber air, ada air terjun, dan masih bisa ditemui jejak-jejak satwa liar seperti harimau sumatera, rusa, beruang, dan kijang.
Di jalur ini pendaki juga bisa menemukan tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi, seperti kantong semar dan anggrek dan para pendaki dilarang keras untuk merusak flora di jalur pendakian dan memburu hewan. (rdr/ant)