SOLSEL, RADARSUMBAR.COM-Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat memberdayakan masyarakat untuk mengolah sampah berbasis Nagari agar lebih bernilai ekonomis.
“Pada 2021 ada bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp625 juta bagi kelompok di Pekonina untuk pembangunan pengolahan sampah berbasis Nagari,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Solok Selatan, Novi Hendrix di Padang Aro, Selasa.
Bantuan tersebut, katanya digunakan oleh kelompok tersebut untuk membeli mesin pencacah, pemilah sampah, pembuatan gudang dan lainnya.
Dia menjelaskan, pengolah sampah oleh kelompok masyarakat ini untuk dijadikan makanan magot.
Untuk makanan magot hanya dari sampah organik sedangkan sampah an organik akan dipisahkan untuk kemudian dibuang ke TPS.
Untuk magot atau belatung dapat dibudidayakan menjadi magot dewasa untuk pakan ternak seperti ayam, lele yang kaya protein.
“Dengan melibatkan masyarakat diharapkan dapat mengurangi sampah serta bisa meningkatkan perekonomian,” katanya.
Pengolahan sampah berbasis Nagari akan terus dikembangkan bagi masyarakat yang berminat dan bersedia menyerahkan lahannya.
Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Solok Selatan di Jujutan sampai saat ini belum bisa dipergunakan karena dindingnya jebol sepanjang empat meter, dan ada retakan sepanjang 40 meter akibat bencana alam pada akhir 2019.
Untuk perbaika TPA tersebut katanya, Solok Selatan sudah mengusulan ke Pemerintah pusat untuk perbaikan sebesar Rp26 miliar untuk 2022.
TPA Solok Selatan memiliki lahan seluas 4,8 hektare dan penampungan sampah 0,8 hektare atau dengan kapasitas 56 ribu kubik. (ant)