Sebelumnya, dua pasang Siamang yang diberi nama Napoleon dan Ita, Amin dan Kajol ini telah menjalani rehabilitasi terlebih dahulu di Lembaga Konservasi Khusus Pusat Rehabilitasi Satwa Kalaweit Sumatera Supayang selama 3-5 tahun. Selanjutnya siamang tersebut menjalani proses habituasi selama 3 bulan untuk menjaga perilaku dan sifat liarnya, sampai satwa tersebut benar-benar sehat dan layak untuk dikembalikan ke habitatnya.
Ardi Andono menyampaikan terimakasih kepada Pusat Rehabilitasi Satwa Kalaweit Sumatera Supayang dan pihak PT. KSI (Wilmar Group) yang telah berperan aktif dalam pelestarian satwa liar di Sumatera Barat, hal ini merupakan pencerminan kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, NGO, pengusaha, peneliti dan media. Pelepasliaran siamang di HCV PT. KSI seluas 1.700 ha telah dilakukan sebanyak 9 pasangan dan telah terpantau berkembang sebanyak 4 ekor anak. (ant)