SOLSEL, RADARSUMBAR.COM – Pos Pengamatan Gunung Kerinci mengatakan bahwa gunung yang berada di antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, tersebut mengalami erupsi dengan durasi sekitar 4 menit pada Jumat.
Pos Pengamatan Gunungapi Kerinci melalui keterangan tertulis yang diterima di Padang Aro, Jumat, mengatakan erupsi terjadi pukul 02.30 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8 mm dan durasi ± 4 menit. Seismik terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5 s.d 8 mm.
Mengingat aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif dan status gunung masih berada pada Level II (Waspada).
PGA Kerinci merekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III).
Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar gunungapi kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Aktivitas vulkanik gunung yang meningkat, jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut masih belum dibuka hingga kini.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I, Nur Hamidi saat dihubungi mengatakan sejak ditutup pada 19 Oktober 2022, jalur pendakian Gunung Kerinci baik via Kersik Tuo, Kerinci, maupun Bangun Rejo, Solok Selatan masih ditutup.
“Kami masih menunggu rekomendasi PGA Kerinci untuk pembukaan jalur,” katanya.
Peningkatannya aktivitas gunung yang berada di kawasan TNKS ini juga menunda rencana survei ulang jalur pendakian yang akan dilakukan oleh Pemkab Solok Selatan.
“Survei kita tunda dulu sambil menunggu rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),” kata Bupati Solok Selatan, Khairunas. (rdr/ant)