PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Gunung Kerinci, yang berada di Sumatera Barat dan Kerinci, pada Minggu sore mengalami erupsi selama lebih kurang 10 menit dengan mengeluarkan abu dengan ketinggian lebih kurang 150 meter dari puncak gunung.
Mengutip laman resmi magma.esdm.go.id dari Padang Aro, Minggu, erupsi terjadi pada pukul 16.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 150 meter di atas puncak (lebih kurang 3.955 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 10 menit.
Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat.
Mengingat gunung api aktif tertinggi di Indonesia itu berada pada Status Level II (Waspada), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari kawah aktif.
Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius bahaya/Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Selain itu, sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Sementara itu dari laporan Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Kerinci yang berada di Lindung Jaya, Kabupaten Kerinci, pada Sabtu (25/2/2023) gunung dengan ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut itu mengeluarkan 12 kali gempa hembusan dengan amplitudo 0.5-4 mm, dan lama gempa 9-27 detik.
Gunung itu juga mengalami 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 7 mm, dan lama gempa 16 detik.
Gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat itu tercatat telah mengalami letusan sebanyak 16 pada tahun 2023 ini. (rdr/ant)