PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mencatat kerugian dan kerusakan akibat banjir dan longsor yang melanda daerah itu pada Minggu (19/3) mencapai Rp10,6 miliar.
Kepala Bidang Rehab Rekon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Alvino Sendra, di Padang Aro, Senin, mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di enam kecamatan mengakibatkan kerusakan senilai Rp3,7 miliar dan kerugian Rp6,9 miliar.
“Kami masih merinci dan mengumpulkan data untuk mengajukan proposal ke pemerintah pusat guna perbaikan yang rusak akibat banjir dan longsor,” ujarnya.
Ia mengatakan infrastruktur yang rusak parah tidak ada hanya saja tetap ada yang perlu perbaikan sehingga harus ditinjau dulu yang mana layak diusulkan.
Untuk kerugian, katanya merupakan yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat dan yang terdampak banjir, kebanyakan lahan pertanian masyarakat.
Sedangkan kerusakan, katanya berupa infrastruktur yang terdampak dan banjir pada Minggu. “Ada beberapa pinggiran sungai yang rusak,” katanya
Akibat banjir dan longsor, katanya, sebanyak 884 kepala keluarga dengan 3.322 jiwa terdampak yang tersebar di enam kecamatan.
Selain itu puluhan hektate lahan pertanian rusak bahkan banyak yang berakibat gagal panen sehingga kerugian masyarakat tinggi.
Sedangkan akibat banjir dan longsor dua unit rumah masyarakat di Karang Hitam Kecamatan Pauah Duo mengalami rusak sedang.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terutama yang bermukim di kawasan rawan banjir dan longsor karena curah hujan masih tinggi. (rdr/ant)