PADANG, RADARSUMBAR.COM – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (BBPSB) sebagai bagian dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mempunyai tugas untuk memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh BBPSB dalam pemasyarakatan bahasa itu adalah melalui penyuluhan kemahiran berbahasa Indonesia.
Pada tahun 2023 ini, Balai Bahasa melakukan kegiatan penyuluhan tersebut di enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Saat ini, BBPSB mengadakan kegiatan Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan dari tanggal Senin hingga Rabu (17-19/7/2023).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 orang guru SD dalam lingkungan Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Sangir.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan, Kepala Balai Bahasa Sumbar, dan tim Penyuluh Balai Bahasa Sumbar serta dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Syamsuria.
Kepala Balai Bahasa Sumbar, Dr Eva Krisna mengatakan, Badan Bahasa mempunyai tiga program prioritas, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Untuk mewujudkan program prioritas tersebut salah satunya adalah melalui kegiatan penyuluhan kebahasaan.
“Semoga melalui kegiatan ini, upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia bagi guru SD di Kecamatan Sangir dapat mencapai hasil yang maksimal dan berharap peserta yang hadir dapat menyebarluaskan ilmu yang diperoleh kepada rekan sejawat dan siswa,” kata Eva dalam keterangan tertulis yang diterima Radarsumbar.com, Senin (17/7/2023) siang.
Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Solsel, Syamsuria menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Bahasa Sumbar yang telah memilih Kabupaten Solsel sebagai salah satu sasaran pelaksanaan kegiatan.
Ia mengatakan, guru merupakan ujung tombak pendidikan karena guru berhadapan langsung dengan siswa di kelas.
“Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni. Apabila guru dapat berkomunikasi dengan baik, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan,” katanya.
Syamsuria mengatakan, kegiatan penyuluhan tersebut sangat mendukung tugas guru tersebut. Ia berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
“Nikmat mana lagi yang akan kita dustakan, manfaatkan waktu penyuluhan ini dengan maksimal, galilah ilmu kebahasaan dari para penyuluh dengan sebaik-baiknya,” tuturnya. (rdr)