Rendahnya Kesadaran Gizi dan Perilaku Hidup Bersih Penyebab Utama Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Pendewal menyerahkan bahan makanan bergizi dan susu bagi Balita guna percepatan penanggulangan stunting kepada seorang ibu rumah tangga. Antara/Erik

PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Asisten Administrasi Umum Setdakab Solok Selatan Irwanesa mengatakan rendahnya kesadaran pemenuhan gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat menjadi penyebab utama stunting.

“Permasalahan krusial yang perlu menjadi perhatian khusus dalam percepatan penurunan stunting adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap gizi baik dan perilaku hidup bersih dan sehat dan kedua hal ini cukup krusial,” katanya, di Padang Aro, Selasa.

Dia mengatakan kondisi stunting di Solok Selatan saat ini terbilang kurang baik lantaran menurut survei status gizi Indonesia, terjadi peningkatan prevalensi stunting pada 2022 dibanding dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan permasalahan lainnya yang harus diperhatikan katanya, mulai dari ketersediaan Antropometri Kit, alat yang digunakan untuk mendeteksi stunting pada anak yang memadai di kabupaten ini juga patut menjadi perhatian.

Selain itu katanya, sumber air minum dan sanitasi yang layak, intervensi spesifik dan sensitif dinilai belum optimal.

“Sinergi seluruh pihak juga belum maksimal, dalam hal ini keterlibatan swasta,” ujarnya.

Ia mengimbau seluruh jajaran pemerintah mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga ke nagari untuk menjalankan perannya masing-masing secara maksimal.

Masalah penganggaran nagari setidaknya 10 persen dari total APB Nagari juga ditekankan untuk terus dijalankan dan disalurkan secara maksimal.

“Alokasikan minimal 10 persen APB Nagari untuk penanganan stunting seperti rehab Poskesdes dan Polindes dan bisa juga digunakan untuk penyediaan makanan sehat untuk bayi dan balita, ibu hamil, sanitasi dan air bersih serta MCK,” ujarnya.

Sedangkan di tingkat kecamatan, harus dipastikan koordinasi seluruh elemen yang ada harus berjalan dengan baik sehingga perencanaan program bisa dilaksanakan berbasis data.

Langkah lainnya bisa dengan pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan aman dan bergizi, dan bangkitkan kepedulian individu.

“Optimalkan peran masyarakat dan pastikan setiap intervensi yang diperlukan sampai tingkat keluarga yang kategori rawan stunting,” ujarnya. (rdr/ant)

Exit mobile version