“KPU punya keterbatasan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan di sinilah peran besar media massa. Kolaborasi dengan semua pihak menjadi modal dasar menyukseskan pilkada nanti,” kata dia.
Menurut dia, akan tetap ada potensi pelanggaran nantinya, sehingga pihaknya terus berupaya meminimalkan pelanggaran tersebut agar pelaksanaan pilkada tahun ini bisa sukses seperti pemilu serentak.
Di samping itu, Koordinator Divisi Teknis, KPU Kota Solok Tomi Farto mengatakan terkait tahapan pelaksanaan pilkada 2024 telah berjalan sejak 26 Januari 2024. Sejumlah tahapan beririsan dengan tahapan pemilihan umum serentak yang lalu.
“Dua pemilihan yang berbeda berjalan dalam waktu bersamaan, Alhamdulillah, bisa berjalan dengan baik. Ini tidak lepas dari dukungan semua pihak,” kata Tomi.
Ia juga mengatakan saat ini KPU Kota Solok tengah melakukan tahapan pemutakhiran data pemilih hingga menjelang pilkada 27 November 2024.
“Dari penyandingan DP4 dengan DPT terakhir, ada potensi penambahan pemilih sekitar dua ribu orang lebih,” ujarnya.
Tomi juga memastikan bahwa tidak ada calon perseorangan yang maju dalam pilkada 2024 di Kota Solok.
“Memang ada sekitar dua orang yang berkonsultasi ke KPU, namun sampai batas akhir pendaftaran, tidak ada satupun yang mengantarkan berkas ke KPU Solok,” ujarnya. (rdr/ant)