Kegiatan bertajuk ”Galanggang Arang” diadakan di delapan daerah di Sumatera Barat yang menjadi tempat sebaran peninggalan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).
Aktivasi terhadap warisan budaya dunia UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) ini diharapkan membangun memori kolektif dan kesadaran untuk merawat warisan tersebut. “Galanggang Arang” edisi kedua ini mengambil tema ”Anak Nagari Merawat Warisan Dunia”.
Kegiatan tersebut akan diadakan di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto.
“Galanggang Arang” merupakan platform kegiatan pelestarian WTBOS. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemprov Sumbar, delapan kabupaten/kota di Sumbar, dan tiga BUMN, yaitu PT KAI, PT Pelindo, dan PT Bukit Asam.
Berbagai kegiatan diadakan dengan semua atribut atau peninggalan WTBOS, seperti peninggalan tambang, stasiun, kereta api, gerbong, dan pelabuhan, diaktivasi sebagai ruang ekspresi.
Ia menjelaskan upaya aktivasi ini untuk membangun memori kolektif terhadap WTBOS.
Selain itu, katanya, agar generasi baru menjadi paham dan sadar sejarah cagar budaya dan peninggalan warisan budaya tersebut sehingga tergerak menjaga dan melestarikan. (rdr/ant)