SOLOK, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Industri dan UMKM Kota Solok memberikan pelatihan keterampilan pengolahan makanan bagi masyarakat untuk memotivasi ibu-ibu menghasilkan karya yang jika ditekuni akan menambah penghasilan keluarga.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi IKM, Dinas Perdagangan, Koperasi, Industri dan dan UMKM Kota Solok Dody Amril di Solok, Sabtu mengatakan tujuan pelatihan tersebut untuk menumbuhkan wirausaha baru.
Selain itu, juga bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat memotivasi ibu-ibu menghasilkan karya yang bila ditekuni akan menambah penghasilan keluarga.
Pelatihan dilakukan selama tiga hari yang diikuti oleh para pelaku UMKM Kota Solok sebanyak 25 orang yang datanya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Solok.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Solok Zul Elfian Umar mengatakan sebagai bagian dari upaya pemerintah Kota Solok dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka Pemkot setempat terus berkomitmen untuk menciptakan berbagai program yang dapat membantu masyarakat mengembangkan potensi dan keterampilan di berbagai bidang, salah satunya di bidang pengolahan makanan.
“Pelatihan ini adalah langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya dalam menciptakan peluang usaha berbasis olahan makanan yang berkualitas,” ujarnya.
Di zaman yang serba modern ini, kreativitas dalam bidang kuliner memiliki peluang yang sangat besar. Makanan bukan hanya sebagai kebutuhan pokok, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
“Banyak contoh di sekitar kita, dari usaha rumahan hingga bisnis kuliner yang sukses, yang diawali dari keterampilan dan kreativitas dalam mengolah bahan makanan,” ujar Wako.
Dia berharap pelatihan ini dapat memberikan keterampilan baru dan inovasi dalam mengolah bahan makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi dan bernilai jual tinggi.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya akan mendapatkan ilmu tentang teknik pengolahan makanan, tetapi juga akan belajar tentang pentingnya kebersihan, manajemen usaha, serta strategi pemasaran yang efektif.
Semua itu penting agar produk olahan makanan yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat luas dan berpotensi menjadi usaha yang berkembang.
“Saya juga ingin mengingatkan bahwa selain keterampilan teknis, kesadaran akan keberagaman kuliner lokal dan penggunaan bahan-bahan baku yang sehat dan ramah lingkungan sangat penting untuk kita terapkan,” katanya.
Dengan mengolah makanan lokal yang khas, tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga turut serta dalam memajukan sektor pariwisata dan perekonomian daerah.
“Saya berharap semua peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat membuka peluang usaha baru, meningkatkan kualitas hidup keluarga, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah kita tercinta,” ucapnya. (rdr/ant)
Komentar