Lima strategi itu mencakup peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, pemberdayaan GERMAS, dan penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemkot Solok akan memprioritaskan percepatan perbaikan gizi masyarakat tahun 2024 pada percepatan penurunan stunting.
Di Kota Solok sendiri, berdasarkan hasil survey SSGI 2022 prevalensi underweight sebanyak 15,9 persen. Prevelensi stunting 18,5 persen dan prevelensi wasting sebanyak 8,8 persen.
“Jika dibandingkan dengan survei yang sama di tahun 2019, di tahun 2022 ini mengalami peningkatan pada tiga indikator status gizi,” ujar Elvi.
Ia menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut juga hadir kepala OPD se-Kota Solok, direktur rumah sakit se-Kota Solok, Kepala BPJS Cabang Solok.
Juga Kepala Bidang dan Sub Koordinator pada Dinas Kesehatan Kota Solok, kepala puskesmas se-Kota Solok, Bundo Kanduang dan LKAAM Kota Solok, dan ketua organisasi profesi se-Kota Solok, serta Pimpinan BPM se-Kota Solok. (rdr/ant)