Pembangunan PLTS Terapung Singkarak, Solusi untuk Kebutuhan Energi Bersih

PLN telah melakukan feasibility study, pengurusan perizinan dan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional.

Pertemuan warga dengan PLN power selaku pemegang proyek PLTS Singkarak. (dok. Radarsumbar)

Pertemuan warga dengan PLN power selaku pemegang proyek PLTS Singkarak. (dok. Radarsumbar)

TANAH DATAR, RADARSUMBAR.COM – Sub-holding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power bersama ACWA Power mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Singkarak dengan kapasitas pembangkit sebesar 50 megawatt ac (MWac).

“Kami berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia,” ujar Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PT PLN Indonesia Power dalam sosialisasi PLTS Terapung Singkarak, Tanah Datar, Rabu (15/1/2025).

Sebagai upaya pengembangan, PLN telah melakukan feasibility study, pengurusan perizinan dan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional. Pengembangan PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,45 persen total luas Danau Singkarak.

Edwin mengatakan, dengan adanya pengembangan PLTS Terapung Singkarak, PLN meneruskan komitmen penggunaan EBT dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.

PLTS Terapung Singkarak berada di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Saat beroperasi, listrik akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.

Diketahui, ACWA Power saat ini telah memiliki Portofolio dalam pembangkit listrik sejumlah 43 GW, di mana hampir 15,5 GW (36% dari total portofolio) adalah pembangkit listrik EBT.

“Ini merupakan keseriusan PLN sebagai garda terdepan transisi energi di Indonesia, menuju kelistrikan yang semakin ramah lingkungan dan sustainable dapat segera terwujud,” tutupnya.

Sementara itu, Helmi Kautsar, Direktur PT Indo Acwa Tenaga Singkarak yang menangani PLTS Terapung Singkarak menyebut, proyek ini dipastikan tidak akan mengganggu ekosistem yang sudah ada.

Selain pembangunan PLTS, kata Helmi, pihaknya sudah menyiapkan program untuk konservasi ikan bilih Singkarak. “Sebab, ikan bilih ini adalah sumber ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Kemudian, juga ada program penguatan sumber daya lokal dan pengolahan produk ikan bilih. Juga, program edukasi untuk masyarakat nelayan di sekitar PLTS Singkarak.

“Nantinya juga akan ada riset lanjutan yang akan dilakukan para pakar dan ahli dalam pengkajian dampaknya,” tutupnya.

Hadir dalam sosialisasi tersebut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Dirut PT PLN Indonesia Power Edwin Nugrah Putra, Direktur IAT Singkarak Helmi Kautsar, Kepala Dinas ESDM mewakili Gubernur Sumbar, Bupati Tanah Datar, Wali Nagari se-Tanah Datar dan masyarakat sekitar Danau Singkarak. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version