Pawai 1.000 Baju Milik Disebut Festival Budaya Termahal di Tanahdatar

Baju Milik merupakan pakaian adat kaum perempuan di Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan (Antara/Etri Saputra)

BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Pelaksanaan festival satu nagari satu event dengan menampilkan pawai 1.000 “baju milik” yang merupakan pakaian adat kaum perempuan di Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan menjadi festival budaya termahal di Kabupaten Tanahdatar.

Baju Milik itu terdiri dari tangkuluak, baju hitam, rok hitam, selendang, ikat pinggang, kambuik bajaik yang memiliki filosofi tersendiri dengan biaya satu set pakaiannya mencapai empat hingga lima juta rupiah.

“Jika satu orang membayar empat juta rupiah dikalikan 1.000 orang, maka pada festival 1.000 baju milik Padang Magek ini terdapat empat hingga lima miliar rupiah nilainya,” kata Wali Nagari Padang Magek Syafril Jamal di Padang Magek Senin.

Dia menjelaskan, jauh sebelum satu nagari satu event pakaian adat Baju Milik Padang Magek telah di eventkan semenjak 1920 orang tua terdahulu sebagaimana dokumen yang didapat di museum di Belanda.

Biasanya Baju Milik hanya dipakai masyarakat Nagari Padang Magek saat aktifitas adat dan kegiatan kemasyarakatan seperti acara baralek atau pernikahan.

Baju Milik Padang Magek mempunyai filosofi dan melambangkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS, SBK).

“Oleh sebab itu pada event di Nagari Padang Magek mengambil tema ‘Padang Magek cagar budaya berbalut adat, berlandaskan agama’,” jelasnya.

Bupati Tanahdatar Eka Putra mengatakan, selama pelaksanaan program unggulan satu nagari satu event di Tanahdatar, Pesona 1.000 Baju Milik Nagari Padang Magek menjadi event termahal karena diperkirakan menelan biaya empat sampai lima miliar rupiah.

“Istri saya juga memakai Baju Milik ini, pas saya tanya berapa harga satu set baju ini ternyata berkisar empat sampai lima juta rupiah satu setnya. Kalau 1.000 Baju Milik yang ditampilkan maka biayanya empat sampai lima miliar rupiah,” kata dia.

Dia juga menyampaikan apresiasi atas antusias masyarakat, panitia dan juga perantau untuk turut serta dalam mendukung serta menyaksikan pagelaran tersebut. (rdr/ant)

Exit mobile version