Tahun lalu, Huawei rilis ponsel misterius Mate 60, ponsel ini tiba-tiba muncul di pasaran tanpa rencana apa pun. Namun Huawei Mate 60 Pro langsung membuat heboh industri teknologi karena mendukung jaringan 5G.
Sebelumnya Amerika memblokir Huawei untuk mengakses teknologi tercanggih negaranya untuk mengembangkan ponsel 5G. Meski penuh drama, Huawei Mate 60 Pro mendapat antusias yang besar dari masyarakat Tiongkok.
Peluncuran Huawei Mate 60 Pro berdekatan dengan peluncuran seri iPhone 15 dan ini berarti penjualan iPhone 15 tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.
2. Kompetisi kelas premium
Tak hanya Huawei, Apple juga menghadapi persaingan ketat dari pemain regional lainnya seperti Oppo dan Xiaomi. Akibatnya, penjualan iPhone mengalami penurunan ketika bersaing di pasar China.
Selain itu, ponsel dari China ikut menjual handphone premium dengan harga yang lebih murah. Smartphone flagship tersebut mampu dijual dengan harga murah yang sebagian besar di atas 563 dolar AS (Rp 8,8 juta), tetapi memiliki fitur kelas premium.
3. Masyarakat lebih penuh perhitungan dan cerdas
Tahun lalu, perekonomian Tiongkok menghadapi tantangan besar akibat ambruknya sektor domestik. Hal ini berdampak pada turunnya daya beli masyarakat secara drastis. Tren ini mungkin akan berlanjut di tahun 2024 sehingga mereka harus cerdas dalam membelanjakan uangnya.
Oleh karena itu, smartphone premium dengan harga terjangkau akan lebih menarik bagi mereka. Masyarakat berpikir untuk apa membeli ponsel mahal jika bisa mendapatkan ponsel dengan spesifikasi serupa dan lebih murah.
4. Gengsi Apple memudar
Hingga saat ini, Apple dianggap sebagai merek mewah di China. Kaum muda menyukainya karena perangkat Apple sebagai simbol gengsi bahwa mereka naik kelas. Namun, mentalitas ini tampaknya mulai berubah.
Salah satunya adalah Apple tak lagi menjadi garda terdepan dalam meluncurkan inovasi terbarunya. Saat merek seperti Samsung telah merilis ponsel lipat, Apple masih tetap menggunakan model iPhone yang sama.
5. Masalah geopolitik antara Amerika Serikat dan China
Karena banyaknya perusahaan teknologi asing yang beroperasi di Tiongkok, masalah geopolitik selalu menjadi penyebabnya. Tahun lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Tiongkok memperluas larangan iPhone di kalangan pejabat pemerintah.
Bahkan sekarang ini, pegawai di kantor yang berafiliasi dengan pemerintah juga dilarang menggunakan iPhone di tempat kerja. sehingga ikut mempengaruhi penjualan. (rdr)